TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Sandiaga Salahuddin Uno, mendatangi warga di Jalan Kramat Jaya Baru, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Maret 2017. Sandiaga mengungkapkan ada tiga alasan mengapa warga Johar Baru, yang memilih pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada putaran pertama, perlu mengalihkan pilihannya kepada Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca: Soal Rumah Rp 350 Juta, Sandiaga: Mohon Maaf Tidak Bisa Kami Rilis
"Ada tiga alasan. Yang kemarin pilih nomor satu mari bergabung pilih nomor tiga," ujar Sandiaga di Jalan Kramat Jaya Baru, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Maret 2017.
Alasan pertama, menurut Sandiaga, program Kartu Jakarta Plus tetap dijalankan. Bahkan fasilitas dan manfaatnya akan ditingkatkan. Karena itu, warga Jakarta tidak perlu khawatir bila pasangan nomor urut dua tak lagi terpilih jadi pemimpin Ibu Kota.
"Yang kemarin pilih nomor dua karena takut KJP di stop, ada enggak? Kalau nomor tiga terpilih, KJP akan diteruskan," tanya Sandiaga kepada warga Johar Baru.
Baca: Melihat Foto Djarot Berkemeja Putih, Sandiaga: Alhamdulillah
Tak hanya itu, Sandiaga juga menjamin tersedianya lapangan pekerjaan dengan mewujudkan program unggulan Ok Oce (One Kecamatan One Center of Entrepreneurship). Selain itu, Sandiaga pun fokus pada permasalahan warga Jakarta soal pendidikan.
Salah satu warga Johar Baru mengungkapkan, honorarium guru PAUD Mandiri di RW 02 Johar Baru, memprihatinkan. Warga ini tidak menjelaskan detail jumlahnya.
Sandiaga pun berjanji akan berkomitmen meningkatkan kesejahteraan guru Pendidikan Anak Usia Dini. Menurutnya, guru PAUD tidak memperoleh penghasilan yang cukup. Sebab, guru PAUD hanya menerima Rp 200 ribu per bulan dan harus bekerja setiap hari.
"Kita sudah menerima banyak masukan masyarakat. Kita sudah memberikan komitmen bahwa kesejahteraan para guru-guru PAUD akan ditingkatkan," kata Sandiaga.
LANI DIANA | BUDI R
Berita terkait
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017
27 November 2023
Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.
Baca SelengkapnyaAnies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal
30 September 2023
Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal
Baca SelengkapnyaDi Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017
14 Februari 2023
Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu
11 Februari 2023
Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan
11 Februari 2023
Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.
Baca SelengkapnyaSoal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu
6 Februari 2023
Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI
6 Februari 2023
Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.
Baca SelengkapnyaPesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung
31 Januari 2022
Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaMUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan
20 November 2021
Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.
Baca SelengkapnyaBaca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI
20 Mei 2021
Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.
Baca Selengkapnya