Dugaan Langgar Etik, Ketua KPU DKI Dilapor Relawan Ahok ke DKPP

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 16 Maret 2017 23:01 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno hadir dalam kegiatan Input Data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Pemilihan Gubernur dam Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di Hotel Bidakara, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, 16 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana.

TEMPO.CO, Jakarta - Relawan pendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang tergabung dalam Perkumpulan Cinta Ahok melaporkan Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Ketua Perkumpulan Cinta Ahok, Yuliana Zahara Mega, mengatakan laporan ke DKPP atas dugaan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan Sumarno. “Ada beberapa kejadian yang menjadi catatan laporan kami,” ujar Yuliana usai melapor di kantor DKPP, Kamis, 16 Maret 2017.


Baca: Jimly Enggan Komentari Pertemuan Ketua KPUD DKI dengan Ahok

Menurut Yuliana, Sumarno diduga tidak netral lantaran bertemu dengan calon gubenur Anies Baswedan saat pemungutan suara ulang di tempat pemungutan suara (TPS) 29 di Kalibata, Jakarta Selatan, pada 15 Februari 2017.


Selain itu, kata Yuliana, Sumarno memasang foto profil aksi bela Islam 212 di whatsappnya. “Aksi 212 kita tahu ada kepentingan politik. Seharusnya Pak Sumarno menghindari itu karena akan memicu penggiringan opini masyarakat,” ujar Yuliana.

Sumarno dinilai tidak profesional saat menjalankan rapat pleno penetapan pasangan calon putaran kedua pada 4 Maret lalu. Acara tersebut molor dari jadwal yang seharusnya. “Harusnya jam 19.30 WIB, tapi sampai 19.55 WIB belum dimulai,” kata Yuliana.

Yuliana berharap agar Sumarno segera diperiksa DKPP, lantas diberikan sanksi jika dugaan pelanggaran dapat terbukti. “Laporan ini hendaknya jadi peringatan bagi pihak-pihak yang melakukan kecurangan dalam proses Pilkada ini,” kata Yuliana.

Staf Adminitrasi Pengaduan DKPP, Santo Gotia, yang menerima pengaduan terebut mengatakan pihaknya akan melihat terlebih dulu kelengkapan syarat administrasi dan bukti-bukti yang telah diserahkan.


Beberapa bukti yang diserahkan diantaranya print berita-berita media online dan undangan dari KPU DKI ke Basuki-Djarot terkait dengan rapat pleno. “Kami akan cek dulu semuanya apakah sudah lengkap atau belum,” ujar Santo.


Jika berkas lengkap, kata Santo, DKPP akan melakukan gelar perkara untuk melihat apakah ada pelanggaran kode etik atau tidak. “Setelah itu kita lihat dalam sidang apakah ada pelanggaran kode etik,” kata Santo.


Advertising
Advertising

Baca juga: Ada Masalah di Pilkada, Ketua KPU DKI Minta Maaf

Jika terbukti menyalahi kode etik, kata Santo, sanksinya bisa berupa teguran, pemberhentian sementara, hingga pemecatan. “Tergantung berat tidaknya pelanggaran,” ujar Santo. Sumarno mengatakan akan mengikuti segala ketentuan. “Nanti kan DKPP akan memanggil saya kalau memang laporan itu layak untuk ditindaklanjuti,” ujar Sumarno.

DEVY ERNIS

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

58 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya