Agama Dicampuradukkan Pilkada Jakarta, PBNU: Sudah Overdosis  

Reporter

Kamis, 16 Maret 2017 08:06 WIB

TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rumadi Ahmad mengkritik keras upaya mencampuradukkan agama Islam dengan politik praktis yang terjadi pada pilkada DKI Jakarta. "Ini sudah terlalu overdosis, harganya terlalu mahal untuk dipertaruhkan dengan bangsa kita," kata Rumadi saat diskusi di D Hotel pada Rabu, 15 Maret 2017.

Kritik Rumadi ini berkaitan dengan adanya penolakan menyalatkan jenazah pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Bahkan di sejumlah tempat, Rumadi menjumpai pengurus masjid dipecat, keluarga jenazah disuruh membuat surat pernyataan, dan sebagainya. Ini yang mendasari NU bersikap.

"Memang Islam tidak pernah dilepaskan dari perkumpulan politik karena agama punya peran terhadap proses pendirian bangsa ini," kata dia. Namun yang ia maksud, politik agama bukan dengan tindakan politik praktis untuk kepentingan sendiri.

Baca: Soal Tolak Salat Jenazah, Sejarawan Sebut Bung Karno Pernah Murka

Kata dia, NU telah mencontohkan bagaimana peran agama turut andil dalam perpolitikan nasional. Rumadi menjelaskan, sejak 1984, NU telah menarik diri dari kegiatan politik praktis atau politik kekuasaan. Di satu sisi, NU tetap terlibat dalam urusan politik kenegaraan dan politik kerakyatan.

"Kenapa NU menarik diri dari politik praktis? Karena orang akan mudah terjebak dalam politisasi agama," ucap Rumadi. Berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini di Jakarta adalah bukti terjadinya politisasi agama. "Itu memang memabukkan."

Menurut dia, orang-orang yang terlibat politisasi agama tak akan menyadari kelakuan mereka. Ketika dinasihati, mereka akan marah-marah karena merasa tindakannya adalah perintah Tuhan. Karena itu, ia meminta semua pihak menyudahi hal ini.

Baca: Bahas Masalah Islam Terkini, PBNU Temui Ulama-ulama Sepuh

Sebab, akibatnya bisa mengancam keberagaman di Indonesia. Rumadi khawatir isu semacam ini akan dicontoh dan menyebar ke daerah. Tindakan intoleransi bakal meluas ke seluruh Indonesia.

Dia membeberkan para ulama NU dalam waktu dekat akan bermusyawarah di Rembang. Semua kiai, seperti Gus Mus atau Mustofa Bisri, Said Aqil, dan Maimun Zubair, akan membahas masalah ini. Rencananya, rapat akan digelar pada 16 Maret.

Dosen Paramadina, Arif Susanto, menambahkan, seharusnya partai politik ikut bersikap terkait dengan pilkada DKI Jakarta. Justru dia melihat peran partai politik hanya sebatas broker atau perantara kekuasaan. "Bagaimana bisa partai membela mati-matian orang yang bukan kader. Ini kan tujuannya imbalan," tutur dia.

AVIT HIDAYAT

Baca: Muhammadiyah: Tetap Salatkan Jenazah Tertuduh Munafik

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya