Anies Minta Warga Jakarta Tidak Menolak Salatkan Jenasah

Reporter

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 11 Maret 2017 20:02 WIB

Anies Baswedan menjumpai masyarakat dalam kampanye putaran kedua di RW 06 Grogol Utara, Jakarta, 9 Maret 2017. TEMPO/Febri Husen/Magang

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan sejumlah cerita berbentuk ancaman terhadap masyarakat yang menolak mensalati jenasah yang mendukung pemimpin non-Muslim.

“Aksi mengancam bisa menghasilkan reaksi mengancam pula. Menjawab ancaman dengan ancaman seperti ini, walau atas inisiatif pribadi secara independen, bisa membuat suasana jadi makin tidak sehat,” kata Anies dalam siaran tertulisnya yang diterima Tempo, Sabtu, 11 Maret 2017.


Baca: Tolak Salatkan Pemilih Ahok, Al-Jihad: Bukan Soal Politik

Anies mengatakan, ancaman telah membuat warga DKI Jakarta memberikan suara tidak murni. Mereka, kata Anies, memberi suara karena rasa takut dan pada akhirnya memilih bukan karena harapan perubahan.


Anies menegaskan, partai pengusung dan relawan pendukungnya tidak pernah membuat spanduk ancaman. “Juga tidak menganjurkan ancaman tersebut,” ujar Anies. Karena itu, Anies meminta agar masyarakat tetap menunaikan seluruh ketentuan hukum dan kewajiban terhadap jenasah.


Anies mengimbau masyarakat agar menurunkan spanduk ancaman penolakan salat jenasah. “Semua ini harus segera dihentikan,” ujar Anies.


Kepada seluruh relawan pendukung pasangan nomor tiga itu, Anies meminta agar turun tangan bersama warga dan para tokoh atau ulama, dan terlibat langsung membantu apabila ada yang mengalami kesulitan dalam pengurusan jenasah bagi yang memerlukan.

Anies mengingatkan kehidupan Jakarta tetap akan berlangsung setelah pemilihan calon Gubernur DKI putaran dua pada 19 April 2017. “Persahabatan, persaudaraan, pertetanggaan dan kerja sama masih harus terus berlanjut,” kata Anies.


Advertising
Advertising

Baca juga: GP Ansor DKI Siap Salatkan Jenazah yang Ditolak Terkait Pilkada


Pengurus Masjid Al-Jihad, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Pusat, membuat kebijakan melarang mensalati jenazah orang yang mendukung terdakwa kasus penistaan agama. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Masjid Ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung & Pembela Penista Agama”.


Spanduk itu dibentangkan di depan serta sisi kiri dan kanan masjid. Mereka memasang itu sejak Selasa malam, 21 Februari 2017. Sehari kemudian, spanduk itu viral setelah seseorang mengunggahnya di media sosial. Unggahan itu menimbulkan pro-kontra.


Belakangan beredar desas-desus warga Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak mau mensalatkan salah jenasah Siti Rohbaniah, 80 tahun, di Masjid Jami Darussalam. Alasannya, Siti diduga mendukung calon gubernur penista agama. Namun, desas-desus tersebut dibantah pengurus Rukun Warga setempat.


FRISKI RIANA

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

6 Maret 2024

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya