Putaran 2 Pilkada DKI, Ini yang Harus Dikerjakan Calon  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 2 Maret 2017 17:53 WIB

Cawagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno (kanan) bersalaman dengan Pasangan calon Ahok dan Djarot sebelum Debat Calon Gubernur DKI di Hotel Bidakara, Jakarta, 10 Februari 2017. Pilkada Serentak di DKI akan berlangsung pada Rabu, 15 Februari mendatang. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai ada sejumlah pekerjaan yang harus dilakukan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta pada putaran kedua pilkada. "Mendorong simpatisannya untuk membereskan administrasi agar bisa memilih pada putaran kedua," kata Sebastian di kantor Formappi, Jakarta Timur, Kamis, 2 Maret 2017.

Sebastian mengatakan, ada sekitar 22 persen pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Angka itu, menurut dia, bukan suara yang sedikit. Ia menilai, 22 persen pemilih yang golput disebabkan karena masalah administrasi. Sebabnya, penduduk DKI merupakan salah satu penduduk dengan tingkat perpindahan paling tinggi. "Misal KTP Jakarta Barat bisa tinggal di Jakarta Timur. Itu jadi salah satu persoalan," katanya.

Sebastian juga menduga, 22 persen dari 75 persen yang menggunakan hak pilihnya merupakan orang-orang dengan tingkat pendidikan tinggi. Sehingga, bila melihat karakter pemilih yang cerdas, Sebastian menyarankan pada pasangan calon untuk menggunakan pendekatan yang rasional.

"Kalau ada debat putaran dua, maka debat akan sangat memengaruhi 22 persen. Siapa memiliki kemampuan merumuskan visi dan program realitis dan rasional diterima pemilih dan akan mempengaruhi 22 persen," ujar dia.

Selain itu, Sebastian juga melihat bahwa sekitar 16 persen pemilih merupakan kalangan dengan tingkat pendidikan sekolah dasar. Namun, ia belum mengetahui pasti apakah 16 persen pemilih itu merupakan pendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang gagal masuk putaran kedua.

Jika 16 persen pemilih dengan pendidikan SD ke bawah itu mayoritas pendukung Agus-Sylvi, Sebastian mengatakan akan berpengaruh pada strategi pendekatan yang harus dilakukan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Kelompok 16 persen, dia menjelaskan, merupakan pemilih yang mudah dimainkan isu agama dan pragmatis, misal money politic. Tapi, bila mencermati program inkumben, kata dia, orang yang dapat keuntungan secara langsung dari program itu menyasar pada kelompok 16 persen.

Sehingga, menurut Sebastian, penting bagi Ahok-Djarot untuk mengingatkan memori kelompok 16 persen itu akan pelayanan dari program DKI yang sudah mereka terima. "Sebaliknya Anies-Sandi bisa tidak memberi jaminan yang kurang lebih sama atau lebih baik. Hanya bedanya, satu memberi janji, satu mengingatkan kembali memori bahwa sudah memberi," kata Sebastian.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya