Ada Masalah di Pilkada, Ketua KPU DKI Minta Maaf

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 26 Februari 2017 13:52 WIB

Ketua KPU DKI, Sumarno, memperlihatkan poster berisi denah TPS di gedung KPU DKI, Salemba, Jakarta, 9 Februari 2017. TEMPO/Maria Fransisca Magang

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno menyampaikan permohonan maaf terkait dengan sejumlah masalah dan persoalan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah DKI 2017 pada 15 Februari 2017. "Saya atas nama KPU Provinsi DKI Jakarta mohon maaf. Ini menjadi perhatian serius bagi pilkada selanjutnya," kata Sumarno dalam rapat pleno penghitungan suara tingkat provinsi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Ahad, 26 Februari 2017.

Salah satu persoalannya, Sumarno menyebutkan, di antaranya petugas KPU DKI di tingkat bawah yang belum sepenuhnya paham akan regulasi, sehingga menimbulkan kekeliruan yang mengganggu hak aspirasi dan konstitusional warga DKI. Sumarno mengatakan, dalam evaluasi yang dilakukan pihaknya, para penyelenggara akan diberikan pelatihan SDM dan bimbingan teknis.

"Bagi penyelenggara yang terbukti melakukan kekeliruan substansial bagi sengaja atau tidak, kami memastikan untuk pilkada selanjutnya tak akan ditugaskan kembali," katanya.

Persoalan berikutnya adalah soal daftar pemilih tetap (DPT). Sumarno mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal dalam pemutakhiran data pemilih tetap, dengan mendatangi setiap rumah penduduk. Namun, saat pemungutan suara, Sumarno mengaku masih ada pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya.

Meski begitu, Sumarno melanjutkan, masalah itu tidak bisa dibebankan kepada petugasnya di lapangan. Pasalnya, para petugas juga kesulitan mendapatkan akses saat melakukan pendataan karena adanya warga yang tertutup dan menolak didata. Padahal, Sumarno berujar, pemilihan bukan sekadar datang ke tempat pemungutan suara untuk mencoblos.

"Tapi ada juga administrasi berkaitan dengan data pemilih. Harus membuka diri untuk bisa didata sehingga bisa dipastikan masuk ke DPT kami," ujarnya.

Evaluasi yang dilakukan KPU DKI, kata Sumarno, juga berkaitan dengan logistik. Ia memastikan, surat suara pada pemilihan putaran kedua dapat tersedia dengan jumlah yang cukup. Ia mengungkapkan, banyak protes dilayangkan ke KPU DKI terkait dengan kekurangan surat suara di sejumlah TPS. Sehingga, persoalan tersebut menjadi perhatian cukup serius bagi lembaganya.

Ihwal evaluasi teknis penyelenggara pemilu, Sumarno menyampaikan, pihaknya juga mendapatkan kritik dan demo soal ketersediaan TPS. Ia mengatakan ada TPS yang sudah disiapkan sebelumnya, tapi menjelang detik-detik pencoblosan harus dikeluarkan dari kompleks tertentu karena alasan yang belum bisa dipahami. Pemberitahuan mendadak itu, menurut Sumarno, menyulitkan pihaknya dalam memfasilitasi penyelenggaraan pilkada. "Mudah-mudahan tidak terjadi lagi, dan ada komunikasi baik dengan pihak TNI," katanya.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya