Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berbincang dengan warga saat memantau banjir di Jalan Bina Warga, Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan, 21 Februari 2017. Seperti halnya saat mengunjungi lokasi banjir di Cipinang Melayu pada Senin (21/02), kali ini Anies tak segan untuk masuk ke genangan air. TEMPO/Chitra
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan heran dengan keraguan yang disampaikan Basuki Purnama dan pendukungnya terkait program uang muka 0 rupiah untuk mendapatkan rumah.
Mereka menilai program pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Anies-Sandiaga Uno itu bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia.
"Saya heran, untuk kepentingan rakyat mendadak Pak Basuki dan pendukungnya sulit ya melakukan trobosan. Tapi kalau untuk penggusuran aturan diterabas, kalau kepentingan rakyat punya rumah kok mendadak aturan dinomor satukan ya," ujar Anies, Selasa, 21 Februari 2017.
Anies mengatakan program uang muka atau down payment (DP) 0 rupiahnya tidak bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia. "Ada itu pasalnya Pasal 17. Memungkinkan kalau itu program pemerintah atau pemerintah daerah," katanya.
Dia membandingkan dan mempertanyakan kebijakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama terkait penggusuran pemukiman warga miskin di bantaran Sungai Ciliwung dan reklamasi di Teluk Jakarta oleh pengembang properti.
"Kenapa kalau reklamasi diterabas, kenapa kalau menggusur diterabas, tapi kenapa ketika ngomong rakyat punya rumah, justru pegangannya aturan, padahal aturan selalu ada ruangnya," ucap Anies.
Untuk kepentingan rakyat, kata Anies, dia akan menghadapi segala kendala yang ada. "Kalau saya, saya akan bela agar rakyat punya rumah. Saya akan hadapin tuh aturan-aturan itu supaya rakyat punya rumah," tuturnya.
Anies menjelaskan akan menggunakan kewenangannya untuk kepentingan warga, terutama warga kelas bawah. "Itu ada klausulnya bila pemerintah daerah miliki program maka boleh," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurutnya DP 0 rupiah merupakan salah satu solusi keuangan bagi warga Jakarta yang ingin memiliki rumah. "Targetnya masyarakat menengah ke bawah. Saya bukan bikin perumahan ya tapi ini mekanisme financing," jelas Anies.