Pilkada DKI, Ini Hasil Evaluasi KPU

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 16:52 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno hadir dalam kegiatan Input Data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Pemilihan Gubernur dam Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di Hotel Bidakara, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, 16 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta melakukan evaluasi terhadap sejumlah hal dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 yang berlangsung pada Rabu, 15 Februari 2017. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, evaluasi tersebut di antaranya berkaitan dengan penyelenggara pemilu di lapangan, penyediaan logistik dan daftar pemilih.

"Kami sudah menginventarisasi jumlah persoalan yang harus dievaluasi," kata Sumarno di Hotel Bidakara, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca : Partisipasi Pemilih di Pilkada DKI Mencapai Rekor Tertinggi

Sumarno mencontohkan evaluasi soal penyelenggara pemilu di lapangan. Menurut dia, terdapat perbedaan pemahaman petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menyebabkan warga tidak dapat menggunakan hak suaranya.

KPU memperoleh informasi bahwa petugas di beberapa TPS mengira warga yang tidak membawa form C6 baru diperbolehkan mencoblos pukul 12.00-13.00 WIB. Padahal, mereka dapat menggunakan hak suaranya sejak pukul 07.00 WIB. Karena form C6 hanya berupa surat pemberitahuan dimana pemilih harus memilih. Namun form tersebut memang membuktikan pemilih terdaftar dalam daftar pemilih tetap.

Selain itu, ada juga warga yang sudah membawa KTP atau Kartu Keluarga (KK) juga tidak diperkenankan hak pilih. Mereka tidak bisa memberikan suara karena tak bisa masuk daftar pemilih tambahan.

Menurut Sumarno, hal tersebut berkaitan dengan pemahaman petugas, sehingga diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. "Namun secara umum petugas TPS sudah bekerja maksimal," kata Sumarno.

Evaluasi lainnya terkait dengan daftar pemilih. Sumarno mengakui, pendataan pemilih di wilayah Ibu Kota kurang maksimal. Sebab, petugas KPU DKI kesulitan mendata warga di sejumlah tempat, seperti apartemen, permukiman-permukiman elit, dan kawasan-kawasan penggusuran. Hal tersebut akhirnya berdampak pada ketersediaan logistik saat pemilihan.

LANI DIANA | NINIS CH

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya