Pilkada DKI, Sebagian Warga Jakarta Kehilangan Hak Pilih  

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 07:26 WIB

Petugas KPPS melakukan penghitungan perolehan suara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di TPS 10 Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta, 15 Februari 2017. Pilkada DKI Jakarta diikuti tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Jakarta kehilangan hak pilih dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu, 15 Februari 2017. Warga yang tak bisa memilih itu sebagian merupakan penghuni rumah susun dan apartemen. Sebanyak 50 hingga 60 orang penghuni rumah susun sewa Rawa Bebek, misalnya, tak bisa mencoblos. Tempat pemungutan suara penghuni Rusun Rawa Bebek berada di bawah Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pulogebang, Jakarta Timur.

Ketua PPS Pulogebang Alkoni mengatakan 50-60 pemilih tersebut merupakan penghuni Blok A, B, dan C Rusun Rawa Bebek. Di tempat itu, kata dia, ada 340-an orang yang memiliki hak pilih. Namun, dari jumlah itu, yang namanya terpampang di tempat pemungutan suara (TPS) hanya 290-an orang. “Sisanya ternyata terdata di TPS Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara,” katanya, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca juga:
Ahok-Djarot Punya Peluang Gaet Pemilih Agus-Sylvi
Polri Dorong Masyarakat Laporkan Kecurangan Pilkada


Alkoni menuturkan, sengkarut daftar pemilih tetap juga terjadi di blok lain. Dia menyebutkan ada 400-an undangan untuk pemilih yang tinggal di blok lain rumah susun itu. Sebagian dari mereka berasal dari Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang rumahnya digusur akibat normalisasi Kali Ciliwung. Tapi mereka tak bisa mencoblos karena namanya justru terdata di TPS Bukit Duri.

Alkoni mengatakan, ketika dimintai keterangan oleh tim pemutakhiran DPT, mereka memang menyatakan ingin memilih di Bukit Duri. Ketika hari pencoblosan, kata dia, panitia juga sudah menyediakan bus. “Tapi hanya sebagian dari mereka yang berangkat ke Bukit Duri,” katanya.

Menurut dia, hilangnya hak pilih penghuni rumah susun itu terjadi karena tim pemutakhiran DPT sulit mencocokkan data para penghuni baru tersebut. Warga yang baru direlokasi itu sangat sensitif ketika dimintai keterangan mengenai identitasnya. “Saat pemutakhiran data, emosi mereka belum stabil dan kami tak bisa memaksakannya,” ujarnya.

Warga Rumah Susun Sewa Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jakarta Timur, juga kehilangan hak pilihnya. Penghuni Blok D Rumah Susun Cibesel, Iwan Hermawan, tak bisa memilih di TPS yang berada di area rumah susun karena tidak memperoleh undangan. Alhasil, dia dan istrinya berupaya agar bisa memilih dengan membawa kartu tanda penduduk elektronik dan kartu keluarga. “Hingga akhir pencoblosan, tidak ada kertas suara tersisa,” katanya.

Baca juga:
Ahok-Djarot Vs Anies-Sandi, Begini Pertarungan Berebut Suara
Ini Syarat Demokrat Mau Berkoalisi dengan Anies-Sandi

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat, Masykurudin Hafidz, mengatakan, dari 940 TPS di empat kota Jakarta, sebanyak 235 TPS (25 persen) mengalami masalah dalam penggunaan hak pilih. Menurut dia, perpindahan penduduk ke tempat lain, seperti akibat penggusuran, menjadi salah satu penyebab kacaunya data DPT. “Pemutakhiran data DPT oleh KPU Jakarta belum maksimal,” tuturnya.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Bidang Pencalonan dan Kampanye, Dahliah Umar, mengatakan tim pemutakhiran DPT sulit mencocokkan data pemilih. “Kami kesulitan mendata penghuni apartemen dan rumah susun karena mereka tak memberikan akses, sulit ditemui, dan tak ada data penghuni dari pengelola,” katanya.

EGI ADYATAMA | DIKO OKTARA | GANGSAR PARIKESIT


Berita terkait

Ketahui Persyaratan, Mekanisme, dan Waktu Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang

49 hari lalu

Ketahui Persyaratan, Mekanisme, dan Waktu Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang

Pemilu 2024 tak luput dari dugaan kecurangan. Oleh karenanya, ada beberapa wilayah yang harus melaksanakan Pemungutan Suara Ulang alias PSU.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya