Alasan KPU Jakarta Soal Surat Suara yang Kurang  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 16 Februari 2017 17:03 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno hadir dalam kegiatan Input Data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Pemilihan Gubernur dam Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di Hotel Bidakara, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, 16 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengatakan tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tergolong tinggi. Hal itulah yang menjadi penyebab kurangnya surat suara di beberapa tempat pemungutan suara (TPS).

"Dalam waktu bersamaan, pemilih yang tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT), yang pemilih tambahan membeludak," kata Sumarno di Hotel Bidakara, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Februari 2017.

Menurut Sumarno, surat suara yang sudah disediakan tak mencukupi lantaran banyak pemilih yang tak terdaftar dalam DPT turut berpartisipasi menggunakan hak pilihnya saat pilkada 2017, Rabu, 15 Februari 2017. Misalnya, lanjut Sumarno, 500 DPT terdaftar di TPS 1. Merujuk pada data tersebut, KPU menyiapkan 500 surat suara untuk TPS 1. Adapun surat suara cadangan sebanyak 2,5 persen dari jumlah DPT yang digunakan untuk mengantisipasi adanya surat yang rusak atau salah coblos.

Sumarno mengungkapkan, pemilih yang tak terdaftar DPT mayoritas merupakan warga yang tinggal di apartemen. Sumarno mengaku sebelum pilkada 2017 berlangsung, petugas KPU telah maksimal mendapatkan data pemilih yang mutakhir.

"Tapi kita tidak bisa mendapatkan data pemilih karena banyak apartemen yang tidak bisa diakses," ujar Sumarno.

Selain itu, beberapa warga menggunakan hak suaranya di TPS lain. Misalnya, warga yang terdaftar di TPS wilayah Jakarta Selatan mencoblos di TPS wilayah Jakarta Timur dengan menunjukkan surat keterangan pindah pemilih atau form A5.

"Hal ini juga berpengaruh (kurangnya surat suara), tapi tidak sebanyak yang tidak terdaftar DPT," kata Sumarno.

Ketua Pokja Pemutakhiran Data Pemilih M. Sidik menjelaskan, pemilih yang tak ada dalam DPT banyak mengantre di Apartemen Kalibata City, Apartemen Gardinea, Apartemen Mediterania di Jakarta Pusat, dan Apartemen Mediterania di Jakarta Barat. Ia pun mengimbau agar masyarakat yang belum terdaftar segera memasukkan data diri ke KPU. Sebab, kesadaran masyarakat juga diperlukan agar jumlah surat suara cukup.

"Masyarakat kita kadang kala baru kaget dan bangun di hari H. Warga Jakarta pada sibuk," ujarnya.

LANI DIANA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya