Banyak Warga Rusun Marunda Tak Memilih, Ini Alasan Lurah

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 15 Februari 2017 18:12 WIB

Rusun Marunda Blo A saat ini ditempati oleh bekas warga Kalijodo Jakarta Utara, 2 Maret 2016. TEMPO/Danang

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian warga Rumah Susun Sederhana Sewa Marunda, Jakarta Utara tak bisa ikut memilih dalam Pilkada DKI 2017. Keriuhan sempat terjadi di TPS 30 Rusun Marunda.

Lurah Marunda Hilda Damayanti menyebut mereka yang tak bisa memilih karena kelalaian sendiri. Dia beralasan pihak panitia pemilihan sudah memberikan kesempatan bagi warga yang tak terdaftar di daftar pemilih untuk mengurus haknya.

"Sudah ada kesempatan, misalnya tidak dapat undangan bisa daftar lagi ke KPPS-nya," kata Hilda saat ditemui di TPS 30 Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis 15 Februari 2017.

Hilda menuturkan meski sudah diberikan kesempatan, banyak warga Rusun yang tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Belum lagi jika dikaitkan dengan keterbatasan petugas KPPS dengan jumlah KK di Rusun Marunda yang tak sebanding. "Kalau warganya tidak pro aktif, RT-nya akan sulit."

Meski masih banyak warga Rusun Marunda yang ingin memilih menggunakan mekanisme pemilih tambahan, akhirnya KPPS tetap menjalankan penghitungan suara. Hilda menjelaskan alasannya adalah karena warga yang tak puas bisa mengadukan keberatannya ke saksi dan bisa dimasukkan ke dalam formulir C2, yang akan diserahkan ke KPU DKI.

Selain alasan warga tak pro aktif, Hilda mengungkapkan alasan lain mengapa banyak warga tak terdaftar di DPT, yaitu karena masih banyak warga yang tak menukar alamatnya dengan alamat baru. Alasannya ada pemakaran RW di Kelurahan Marunda. "Mereka harusnya menukar alamat dengan yang baru."

Ketika ditanyakan apakah warga yang meminta mendapatkan haknya adalah warga Rusun Marunda, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara TPS 30 Rusun Marunda, Amih, 39 tahun, membenarkan hal itu. "Mereka memang benar warga sini," ucap Amih.

Amih menjelaskan petugas KPPS tetap melanjutkan proses penghitungan suara, ketika warga masih banyak melakukan protes karena itu sudah prosedur yang ada. "Sudah aturannya jam 1 sudah tutup, mulai penghitungan."

Diketahui sempat ada riuh di TPS 30 Rusun Marunda, karena ada sebagian warga yang tak bisa memilih. Menurut Ketua KPPS, mereka memang tidak terdaftar di DPT dan ingin mencoba memilih memakai mekanisme pemilih tambahan, akan tetapi jumlah form pemilih tambahan terbatas sehingga tak semua bisa memilih.

DIKO OKTARA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya