Mendekam di Salemba, Mukhtar Tak Bisa Ikut Pilkada DKI

Reporter

Rabu, 15 Februari 2017 17:51 WIB

Sejumlah narapidana mengantre untuk menggunakan hak suaranya dalam Pilkada DKI Jakarta di TPS 28 dan 29 di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, 15 Februari 2017. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Mukhtar (34), salah satu penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat terpaksa mengubur keinginannya untuk memberikan hak suara dalam Pilkada DKI 2017. Mukhtar dan dua ribu warga DKI lain yang ada di rutan Salemba tidak terdaftar dalam Daftar Pemilu Tetap (DPT).

"Saya warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tapi saya tidak bisa memilih karena menurut petugas saya tidak terdaftar," ujar Mukhtar saat ditemui di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Februari 2017. "Saya sih sudah lapor ke petugas rutan, tapi ya mereka tidak paham juga masalahnya."

Mukhtar dan rekannya, Joni (51) hanya bisa berdiri di balik pagar besi yang memisahkan areal penghuni rutan dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Keduanya memandangi rekan-rekan penghuni rutan lainnya yang bisa ikut mencoblos pada Pilkada hari ini.

Namun, laki-laki berkulit sawo matang itu enggan memberi tahu siapa yang akan dipilihnya jika berkesempatan untuk memilih. "Dulu sih pilpres saya pilih Jokowi, sekarang ya tentu pilihan masing-masing lah, gak bisa dikasih tahu," tambahnya. Mukhtar hanya berharap bahwa Jakarta akan lebih baik lagi kedepannya setelah Pilkada kali ini.

Rutan Salemba menyediakan dua TPS untuk para penghuni rutan guna melalukan pencoblosan. Satu per satu tahanan dipanggil keluar untuk menggunakan hak suaranya. Pengamanan ketat dikerahkan, tidak hanya dari petugas lapas namun juga dari petugas pramuka.

Mukhtar hanyalah satu dari ribuan penguni rumah tahanan (rutan) kelas I Salemba, Jakarta Pusat, yang kehilangan hak suara dalam Pilkada DKI 2017. Perubahan regulasi pada Pilkada kali ini, ditenggarai oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjadi penyebab terjadinya hal tersebut.

"Dari 3861 penghuni rutan, 3193 merupakan warga DKI, hanya 497 yang ikut memilih, artinya hampir 2696 warga DKI kehilangan suara dalam pemilu kali ini," kata Ketua DKPP, Prof. Jimly Asshidiqie menyesali kejadian ini.

DKPP, menurut Jimly, akan segera memanggil KPU dan Bawaslu untuk meminta kesalahan ini.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya