Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) membantu warga memasukan kertas suara yang ingin memberikan hak suaranya di TPS 45 RW 07, Kebon Pala, Jakarta Timur, 15 Februari 2017. Petugas KPPS menggunakan seragam sekolah untuk menarik perhatian warga dalam memberikan hak suaranya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Kupang - Ada yang lucu di tempat pemungutan suara (TPS) 01, Kelurahan Fatufeto, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunci kotak suara yang dipegang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 01 hilang. Akibatnya, pencoblosan yang dijadwalkan mulai pukul 07.00 Wita molor satu jam.
Untuk membuka kotak suara tanpa kunci, KPPS akhirnya memutuskan memotong gembok menggunakan grinda. "Kami tidak sengaja menghilangkan kunci surat suara tersebut," kata Ketua KPPS TPS 01, Fatufeto, Yakob Aka Kale, Rabu, 15 Februari 2017.
Karena kunci hilang, ucap dia, pencoblosan terpaksa molor lebih dari satu jam sambil menunggu kotak suara dibuka. Padahal di TPS tersebut sejak pukul 07.00, pemilih sudah berdatangan. Di TPS itu, warga yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap sebanyak 276.
Atas kasus tersebut, pihaknya telah membuat berita acara dan ditandatangani semua pihak, termasuk saksi dari dua kandidat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang.
Walaupun sempat molor, pelaksanaan pilkada di TPS tersebut berlangsung aman dan tertib. Pilkada Kota Kupang diikuti dua pasangan calon, yakni Jefri Riwu Kore-Herman Man dan Jonas Salean-Niko Frans.