Pemilih Bimbang DKI Mengecil, Indikator: Tak Bisa Dianalisis

Reporter

Jumat, 10 Februari 2017 20:47 WIB

Wali Kota Jakarta Barat Mangara Pardede dan Ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono menunjukkan surat suara Pilgub DKI yang akan disortir dan dilipat di Gudang Logistik KPU Jakarta Pusat, Senen, Jakarta, 24 Januari 2017. TEMPO/Ahmad Faiz.

TEMPO.CO, Jakarta - Survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan penurunan jumlah pemilih yang belum memutuskan, alias pemilih bimbang dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

"Itu hal natural menjelang hari H (hari pencoblosan serentak). Jumlah mereka mengecil dari survei kami bulan lalu," ujar Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi, saat merilis survei terbaru lembaganya di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Februari 2017.

Baca juga: Survei Indikator Temukan Debat Jadi Penentu Ahok dan Anies

Dalam survei Indikator yang digelar pada 2 hingga 8 Februari 2017 itu, angka pemilih bimbang sebesar 6,15 persen. Jumlah itu menurun jauh dari survei Indikator pada Januari 2017, yaitu sebesar 14,4 persen.

Burhanuddin mengaku tak bisa memprediksi arah pilihan para pemilih bimbang tersebut. Begitu juga mengenai demografinya. "Kami tak tahu arah mereka itu tak bisa dianalis," kata dia.

Dalam survei yang menggunakan metode tatap muka terhadap 621 responden itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mengungguli dua pasangan calon lainnya.

Indikator Politik, kali ini menggunakan metode 'stratified systematic' dimana angka kesalahannya (error) lebih rendah dibandingkan sampling acak yang umum diterapkan lembaga survei. "Karena kali ini kami sudah memegang data daftar pemilih tetap (DPT) DKI," ujar Burhanuddin.

Dalam survei, elektabilitas Basuki alias Ahok, mencapai 39 persen. Angka itu meningkat dari survei Indikator pada Januari 2017 lalu. Saat itu Ahok juga memegang posisi teratas dengan 38,2 persen.

Adapun elektabilitas pasangan calon nomor urut tiga, yaitu Anies Baswedan-Sandiaga Uno meningkat drastis dari 23,8 persen pada Januari 2017, menjadi 35,4 persen.

"Ada satu pola menarik di mana elektabilitas Ahok tertinggi, tapi secara statistik tak jauh berbeda dari Anies Baswedan yang dapat momentum," ujar Burhanuddin.

Simak juga: LSI Denny JA : Pemilih Golput Pilkada DKI di Atas 30 Persen

Adapun angka elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yodhoyono-Sylviana Murni pada survei itu hanya 19,4 persen, berbeda dari hasil bulan lalu yang masih mencapai 23,6 persen.

Menurut Burhanuddin, kesempatan Agus menang atau menuju Pilgub DKI putaran kedua kecil, jika tak mampu menarik kembali animo masyarakat. Dia pun dinilai harus meraih dukungan dari para pemilih bimbang.

"Mau tak mau kalau Agus ingin membalikkan keadaan, tak bisa hanya merebut yang 6 persen (pemilih bimbang) saja. Harus ada penetrasi elektoral," ucapnya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya