Agus-Sylvi Unggul, LSI: Belum Pasti Masuk Putaran Kedua

Reporter

Jumat, 10 Februari 2017 16:42 WIB

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Ardian Sopa (kanan) bersama Dewi Arum (kiri). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny J. A merilis hasil sigi tingkat elektabilitas pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta. Survei dilakukan pada 8-9 Februari 2017 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling.

Hasilnya, elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni unggul di antara lawannya, dengan perolehan 30,9 persen. Tepat di bawahnya adalah pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan selisih 0,2 persen, yaitu 30,7 persen. Disusul pasangan calon nomor tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan raihan 29,9 persen.

Dari hasil tersebut, peneliti LSI, Ardian Sopa, mengatakan bahwa selisih antarkandidat sangat tipis, di bawah satu persen. Bahkan masuk dalam margin of error survei yang terpaut plus minum 2,9 persen. Karena itu, dia belum bisa melihat potensi dari pasangan calon mana yang akan masuk ke putaran kedua.

"Tak ada satu kandidat pun yang sudah pasti lolos putaran kedua," kata Ardian dalam konferensi pers di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat 10 Februari 2017.

Baca: Survei Indikator Temukan Debat Jadi Penentu Ahok dan Anies

Menurut Ardian, tren dari tingkat elektabilitas masing-masing pasangan calon terus menurun dibandingkan data pada awal Februari. Dari hasil survei LSI, tingkat elektabilitas Agus kali ini lebih rendah dibandingkan pada survei 28 Januari-1 Februari 2017, sebesar 31,1 persen. Sementara, pasangan Ahok-Djarot meraih tingkat elektabilitas sebesar 30,8 persen. Dan elektabilitas Anies-Sandi sebesar 32,2 persen.

Ardian menuturkan ada beberapa alasan yang mempengaruhi penurunan tingkat elektabilitas tersebut. Untuk pasangan Agus-Sylvi, elektabilitas mereka turun karena isu kasus hukum Sylvi dan perisakan terhadap Agus di media sosial.

"Agus dianggap belum mampu mengelola DKI karena belum ada pengalaman," katanya.

Adapun penurunan dukungan terhadap Ahok-Djarot disebabkan karena pernyataan keras Ahok terhadap Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, yang memicu protes tokoh ulama dan NU. Penyebab kedua, viral wawancara Ahok di Al Jazeera Tv, yang menyatakan tidak menyesal dan akan mengulangi kutip surat Al-Maidah.

Ardian melanjutkan, penurunan dukungan kepada Anies-Sandi juga disebabkan dua hal, yaitu isu Anies didukung syiah, meski sudah diklarifikasi. Juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dianggap menjauhi paham aslinya yang pro keberagaman oleh pemilih moderat. "Sekarang masuk yang lebih islamis," ujarnya.

FRISKI RIANA

Baca: Pilkada DKI, Agus Yudhoyono Akan Umrah Selama Masa Tenang

Berita terkait

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.

Baca Selengkapnya

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

28 Juli 2018

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

17 Juli 2018

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

17 Juli 2018

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

11 Januari 2018

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.

Baca Selengkapnya

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

19 November 2017

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Berbagai Daerah, AHY: Hikmah Kalah di Pilkada DKI

5 November 2017

Kunjungi Berbagai Daerah, AHY: Hikmah Kalah di Pilkada DKI

AHY menganggap kekalahannya di pilkada DKI beberapa waktu memberikan hikmah kepadanya, sehingga kini ia berkesempatan keliling berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.

Baca Selengkapnya