TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah menyiapkan dua pola pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS) saat pilkada DKI Jakarta, 15 Februari 2017.
Menurut Argo, pola pengamanan itu nantinya juga akan disesuaikan dengan kategori TPS, di antaranya TPS aman dan TPS rawan. “Ada beberapa rumus dan kegiatan,” kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu, 8 Februari 2017.
Baca: Polisi Petakan Lokasi Rawan Saat Hari Pilkada DKI
Kriteria TPS itu, ujar Argo, ditentukan berdasarkan beberapa alasan. Untuk TPS rawan, alasannya bisa karena lokasinya merupakan daerah bencana, berdekatan dengan rumah kandidat pasangan calon, atau dekat tempat ibadah.
“Misalnya, rawan bencana, karena banyak bencana di Jakarta, seperti banjir dan tanah longsor. Misalnya juga, rawan tempat petinggi parpol (partai politik), tempat ibadah, ataupun perkantoran,” ujar Argo.
Argo menjelaskan, di lokasi TPS dengan kategori aman nantinya akan disiapkan dua personel polisi dan empat anggota perlindungan masyarakat (linmas) untuk berjaga di delapan TPS. “Jadi rumusnya 2-4-8,” ucap Argo.
Sedanglan TPS dengan kategori rawan, Argo menambahkan, akan ditempatkan dua personel polisi dan empat anggota linmas untuk menjaga empat TPS.
“Untuk TPS rawan, rumusnya 2-4-4. Dua polisi, empat linmas untuk amankan empat TPS. Jadi TPS yang dikurangi,” kata Argo.
Baca juga: Polda Metro Turunkan 16 Ribu Personel Amankan Pilkada
Selain itu, akan ada personel polisi yang berpatroli ke setiap TPS. Serta menyiapkan sejumlah personel cadangan untuk pengamanan jika terjadi hal yang tak terprediksi.
INGE KLARA SAFITRI
Berita terkait
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017
27 November 2023
Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.
Baca SelengkapnyaAnies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal
30 September 2023
Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal
Baca SelengkapnyaDi Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017
14 Februari 2023
Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu
11 Februari 2023
Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan
11 Februari 2023
Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.
Baca SelengkapnyaSoal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu
6 Februari 2023
Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI
6 Februari 2023
Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.
Baca SelengkapnyaPesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung
31 Januari 2022
Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaMUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan
20 November 2021
Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.
Baca SelengkapnyaBaca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI
20 Mei 2021
Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.
Baca Selengkapnya