BIN Deteksi Kerawanan Konflik Pilkada di Aceh dan Papua  

Reporter

Selasa, 7 Februari 2017 17:09 WIB

Suasana pemungutan suara sistem noken saat Pilkada serentak di distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Papua, 9 Desember 2015. Distrik Kurima terletak di perbatasan wilayah kabupaten Jayawijaya . TEMPO/Maria Hasugian

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi II Badan Intelijen Negara Mayor Jenderal Thamrin Marzuki mengatakan, pada pemilihan kepala daerah serentak 2017, terdapat dua daerah yang perlu diberi pengawasan lebih karena rawan konflik sebelum dan sesudah pilkada. Daerah itu adalah Aceh dan Papua.

“Di Aceh, ada intimidasi kelompok bersenjata. Di Papua jelas, kelompok bersenjata masih ada di pegunungan,” ucap Thamrin di Komisi Pemilihan Umum, Selasa, 7 Februari 2017.

Baca: Bawaslu DKI Larang Kampanye di Media Sosial Saat Masa Tenang

Menurut Thamrin, ada kelompok bersenjata yang sudah menyatakan mendukung pasangan calon tertentu. Thamrin mencontohkan, daerah yang perlu mendapat perhatian adalah Aceh Timur dan Aceh Utara.

Sedangkan untuk wilayah Papua, Puncak Jaya dan Nduga butuh pengawasan soal keamanannya. Di Papua, ujar dia, juga rawan penggelembungan suara dan pengaruh kepala suku.

Thamrin meminta penyelenggara pemilu membentuk pengawas independen khusus untuk dua wilayah itu. BIN juga mengusulkan adanya penambahan satuan keamanan, baik dari Polri maupun TNI. Ia memastikan BIN akan terus memonitor dua wilayah itu, yang dinilai rawan konflik pilkada.

Simak: Pilkada, Ada Pengerahan Ribuan Anggota Brimob ke Jakarta

Menurut Thamrin, konflik pilkada juga berpotensi muncul pasca-perhitungan suara dan penetapan pemenang. “Biasanya, euforia dilakukan berlebihan,” tuturnya. Ia meminta tiap pendukung tidak merayakan kemenangan calon yang didukungnya secara berlebihan. Sebab, konvoi saat kemenangan akan memicu konflik, apabila saat melewati posko pemenangan pasangan calon yang kalah.

Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, menuturkan ada 101 daerah yang menyelenggarakan pilkada 2017. Jumlah itu terdiri atas 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Dari 101 daerah itu, ada tiga daerah otonomi baru, yaitu Muna Barat, Buton Tengah, dan Buton Selatan, serta tiga daerah otonomi khusus: Aceh, DKI Jakarta, dan Papua Barat.

Lihat: Tim Ahok Sebar Buku '7 Dalil Umat Islam Memilih Gubernur'

Hadar menuturkan ada sembilan daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon, yaitu Tebing Tinggi, Tulang Bawang Barat, Pati, Buton, Landak, Maluku Tengah, Tambrauw, Kota Sorong, dan Jayapura. Adapun menurut data KPU per 2 Februari 2017, ada 41.200.187 pemilih dalam daftar pemilih tetap. Dari jumlah itu, terdapat 1.233.303 pemilih pemula dan 50.063 pemilih disabilitas.

DANANG FIRMANTO




Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

2 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

7 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

9 hari lalu

World Water Forum, BIN dan PLN Pastikan Pasokan Listrik di Bali Aman

World Water Forum (WWF) akan digelar di Bali. BIN dan PLN memastikan pasokan listrik aman.

Baca Selengkapnya

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

11 hari lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

19 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

24 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

26 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

45 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

47 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

15 Maret 2024

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya