Pendukung memberikan dukungan kepada pasangan cagub-cawagub dalam Debat Cagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, 27 Januari 2017. Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur kedua mengusung tema tentang reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta strategi penataan kawasan perkotaan. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Media Survei Nasional (Median) Sudarto memperkirakan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tidak akan selesai dalam satu putaran. "Karena dukungan untuk pasangan inkumben belum mampu menyentuh angka 30 persen," kata dia di Bumbu Desa, Jakarta, Senin, 6 Februari 2017.
Berdasarkan survei Median, tingkat elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebesar 29,8 persen. Sedangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 27,8 persen dan Agus Harimurti-Sylviana Murni 26,1 persen.
Sudarto mengatakan pasangan inkumben butuh 51 persen suara. Namun ia mengatakan sulit bagi inkumben meningkatkan dukungannya menjadi 50 persen dalam waktu beberapa hari. "Kecuali terjadi hal yang sangat besar," kata dia.
Ia mencontohkan kasus penistaan agama yang kini menjerat Ahok. Sebelum isu tersebut muncul, tingkat elektabilitas Ahok-Djarot mencapai 34,2 persen. Namun angkanya anjlok menjadi 26,6 persen setelah isu merebak.
Menurut Sudarto, isu negatif terhadap kandidat sangat penting diperhatikan. "Kandidat mana yang mampu membatasi dan meminimalisasi efek dari isu negatif yang menimpa dirinya kemungkinan besar akan menang," katanya.