TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan nomor urut 3 calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengaku mendapat nasehat dari Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie berkaitan dengan masalah ekonomi. “Dia titip pesan tadi bahwa kuncinya bagaimana menjaga situasi bisnis yang kondusif,” kata Sandiaga di Menteng, Jakarta, Jumat malam, 3 Februari 2017.
Pesan tersebut disampaikan ketika keduanya menyambangi rumah Aburizal di kawasan Menteng. Sandiaga mengatakan Ical, sapaan Aburizal, sangat mengerti persoalan ekonomi. Dalam perjalanan kariernya, Aburizal sempat menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) selama dua periode pada 1994-2004.
Sandiaga menuturkan dalam pertemuan tertutup antara Anies, Sandiaga, dan Ical, pembicaraan berfokus pada persoalan ekonomi global maupun khusus di Jakarta. Ia menyatakan urusan ekonomi berkaitan erat dengan politik. Dia sependapat dengan pemahaman Ical. “Sepengalaman saya, (pengusaha) akan menunda investasi kalau ada semacam ketidakpastian di dalam situasi politik maupun ekonomi,” kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, dalam pandangan Ical, Indonesia seharusnya meningkatkan nilai tambah di bidang perekonomian, khususnya Jakarta. Industri-industri yang berkembang di Jakarta lebih nonmanufaktur atau jasa. Sebab, ke depan digital ekonomi bakal mendominasi.
Baca: Anies-Sandiaga Bertemu Aburizal, Ini yang Dibicarakan
Sandiaga mengatakan Ical memandang program-program ekonomi yang diusung oleh Anies-Sandi akan jauh lebih mengena kepada masyarakat dibanding program yang bersifat politik. Misalnya program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (Oke Oce).
Sebelum mereka bertemu Ical, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menyambangi kediaman Ical. Prabowo datang lebih dulu dan keluar sekitar pukul 20.53. Selang beberapa saat, Sandiaga datang dan disusul oleh Anies. Pertemuan tertutup itu berlangsung sekitar dua jam.
Anies-Sandiaga berencana mengunjungi sejumlah tokoh lain. (Baca: Setelah Aburizal, Anies-Sandi Bakal Sowan ke Sejumlah Tokoh)
DANANG FIRMANTO
Berita terkait
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017
27 November 2023
Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.
Baca SelengkapnyaAnies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal
30 September 2023
Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal
Baca SelengkapnyaMudarat Opsi Kanibal Komponen KRL
8 Maret 2023
Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.
Baca SelengkapnyaDi Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017
14 Februari 2023
Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu
11 Februari 2023
Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan
11 Februari 2023
Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.
Baca SelengkapnyaSoal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu
6 Februari 2023
Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaFadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI
6 Februari 2023
Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.
Baca SelengkapnyaWagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur
9 Agustus 2022
Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra
8 Juni 2022
Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya