Hasto: Elektabilitas Ahok Naik karena PDIP Banyak Mengalah  

Reporter

Senin, 30 Januari 2017 17:54 WIB

Politikus PDIP, Hasto Kristiyanto, seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Oktober 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto optimistis pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat memenangi pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.

“Survei terakhir kami, (elektabilitas Ahok-Djarot) sudah di atas 38 persen. Kami optimistis menang karena peningkatannya (elektabilitas) itu secara konsisten,” ucap Hasto dalam lawatannya ke Yogyakarta, Senin, 30 Januari 2017.

Hasto berujar, naiknya elektabilitas Ahok-Djarot karena selama ini kubu pengusung pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI nomor urut dua itu lebih banyak mengalah meskipun “pancingan” konflik selama masa kampanye pilkada cukup tinggi.

Baca: Dugaan Makar, Pengacara Bantah Rizieq Terlibat


Hasto mencatat, ada sejumlah momentum selama masa pilkada yang terekam bernuansa politis. Ia mencontohkan, saat tim sukses Ahok-Djarot akan menggelar acara pertunjukan wayang bagi warga, muncul keberatan dari Front Pembela Islam. Saat itu PDIP mengalah.

Saat menggelar pengobatan gratis bagi warga dan ditolak lagi oleh FPI, PDIP juga mengalah. Lalu dalam kegiatan kampanye Ahok-Djarot yang banyak dihadang di berbagai tempat pun, PDIP kembali mengalah. “Bahkan, saat anggota ranting PDIP kami dikeroyok (saat mengawal kampanye Djarot), kami juga mengalah,” tutur Hasto.

Namun, kata Hasto, ketika sikap mengalah PDIP selama ini kemudian diikuti dengan upaya memperkarakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri atas pidatonya saat hari ulang tahun PDIP ke-44, seluruh jajaran partai langsung bersiaga penuh. “Kami jelas tak mungkin membiarkan martabat partai dilecehkan dengan cara seperti itu,” ucap Hasto.

Simak: Munarman FPI Diperiksa di Bali, Ormas Anti-FPI Demo


Hasto berujar, PDIP sangat mengharapkan kemenangan mutlak Ahok-Djarot dalam satu putaran. Sebab, hal itu akan mendatangkan banyak keuntungan bagi masyarakat dan negara. “Dengan menang satu putaran, tentu negara menghemat anggaran untuk pilkada dan ketegangan politik belakangan ini segera secepatnya diatasi,” tuturnya.

Selain itu, kata Hasto, program Presiden Joko Widodo dalam mempercepat program-program nasional yang melibatkan DKI Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia segera berlanjut tanpa persoalan. “Pasangan Ahok-Djarot jelas akan membawa DKI Jakarta betul-betul menjadi representasi dari seluruh jati diri keindonesiaan kita,” ucap Hasto.

Lihat: Di Depan Djarot, Pria ini Teriak 'Hidup Anies!'


Hasto berujar, PDIP dan partai pengusung Ahok-Djarot lain dalam sisa masa kampanye ini akan bekerja lebih keras agar target menang satu putaran dapat tercapai tanpa kendala berarti. “Bagaimana pun, kami, juga para relawan, merasa tak berani mempertaruhkan masa depan DKI kepada mereka yang belum berpengalaman,” tuturnya.

PRIBADI WICAKSONO




Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya