Elektabilitas Ahok Merangkak Naik, Ini Penyebabnya  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 Januari 2017 18:21 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri acara bedah buku 'A Man Called Ahok' bersama artis Tompi dan selebriti twitter @kurawa atau Rudi Valinka di Hotel Santika, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis, 19 Januari 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki elektabilitasnya yang anjlok hingga 27,1 persen pada Desember tahun lalu, versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. "Saat ini elektabilitasnya merangkak naik menjadi 32,6 persen pada Januari 2017," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di kantornya, Selasa, 24 Januari 2017.

Ardian mengatakan penyebab elektabilitas Ahok naik adalah sejak adanya perubahan gaya komunikasi mantan Bupati Belitung itu. Menurut dia, kalimat yang dilontarkan Ahok tidak sekasar dulu.

Selain itu, Ahok menempatkan diri, seolah-olah menjadi korban kriminalisasi penistaan agama. "Seolah-olah saya tidak salah, saya dikriminalisasi, sehingga masyarakat Jakarta kasihan," ucap Ardian.

Baca: LSI: Play Victim Bisa Naikkan Elektabilitas Ahok

Apalagi Ahok juga telah meminta maaf kepada umat muslim jika pernyataannya dianggap menghina agama. Bagi sebagian kelompok, permohonan maaf Ahok telah diterima, kemudian mendukung Ahok. Namun, bagi kelompok pembenci Ahok, ini adalah kesempatan untuk melawan Ahok.

Apalagi para kelompok anti-Ahok merasa terbantu dengan aksi-aksi yang digelar Front Pembela Islam (FPI). "Kalau saya melihat, selama ini FPI tidak akan besar ketika tidak ada kasus Ahok," tuturnya. "Dengan adanya kasus Ahok, masyarakat mengidentifikasi FPI mampu memperjuangkan umat Islam."

Sebelumnya elektabilitas Ahok merosot hingga 27,1 persen pada Desember tahun lalu. Padahal, pada Maret 2016, elektabilitasnya mencapai 49,1 persen atau hampir tak terkejar oleh dua pesaingnya. Diperkirakan elektabilitas Ahok akan kembali merangkak naik jika ia terus memperbaiki sentimen negatif masyarakat terhadapnya.

Tugas Ahok saat ini adalah harus mengikis sentimen negatif umat muslim terhadap dirinya. Sebab, data LSI Denny JA menunjukkan ada 65,7 persen warga muslim Jakarta yang percaya Ahok menistakan agama Islam. "Ahok akan sangat diuntungkan jika jumlah muslim yang menganggap dia menista agama mengecil."

Hal ini karena pemilih muslim sangat menentukan kalah-menangnya seorang calon gubernur DKI Jakarta. Pemilih muslim Jakarta mencapai 85 persen dari total jumlah pemilih. Artinya, Ahok masih mempunyai pekerjaan besar selama tiga minggu terakhir untuk mengubah pola pikir masyarakat yang sebelumnya menudingnya sebagai penista agama.

AVIT HIDAYAT


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

23 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya