Jika Survei LSI Denny JA Merugikan, Ini yang Dilakukan KPU

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 18 Januari 2017 21:58 WIB

Sejumlah awak media saat mengikuti hasil survei Lingkaran Survei Indonesia, di Jakarta, 20 Desember 2016. Hasil survei LSI memprediksi, Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran karena belum ada calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, yang memiliki perolehan suara mencapai 50 persen plus satu suara berdasarkan data survei. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Betty Epsilon Idroos, mengatakan lembaganya belum menerima keluhan dari masyarakat ihwal survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Betty mengatakan, masyarakat bisa melapor ke KPU Jakarta jika ada lembaga survei yang dinilai tak valid dalam mengolah data.


Jika diperlukan, kata Betty, lembaganya bisa membentuk dewan kode etik untuk menelusuri metode survei dan sumber dana yang dipakai. “Metodeloginya harus jelas, yang memberikan sumbangan dana juga harus jelas,” kata Betty, Rabu, 18 Januari 2017.


Menurut Betty, lembaga survei yang terafiliasi dengan pasangan calon bisa mempublikasikan hasil surveinya dengan syarat transparan dalam menyebut sumber dana. Jika ditemukan kesalahan metode, KPU Jakarta akan merekomendasikan sanksi kepada asosiasi yang menaungi lembaga survei tersebut.


“Nyawa dari lembaga survei itu kan kepercayaan masyarakat. Jadi, kalau kredibelitasnya sudah jatuh, sulit untuk mendapatkan kepercayaan lagi,” ujar Betty. Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Jakarta, Muhammad Taufik, meminta KPU Jakarta memverifiasi hasil sigi LSI yang dirilis pada Selasa, 17 Januari 2017.


Taufik menduga lembaga survei tersebut terafiliasi oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. “Lingkaran Survei kan memang lembaga surveinya Agus. Jadi di survei mereka Anies-Sandiaga enggak pernah menang,” ujar Taufik kepada Tempo, Rabu, 18 Januari 2017.


Advertising
Advertising

Dalam survei LSI bentukan Denny J.A. yang digelar pada 5-11 Januari 2017 itu, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berada di posisi paling buncit dengan angka 21,4 persen. LSI memperkirakan pasangan itu akan tersingkir di putaran pertama karena selalu di posisi buncit dalam enam kali survei oleh enam lembaga.


Anies-Sandi, kata survei itu, mendapat dukungan 21,4 persen, jauh di bawah pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan 32,6 persen dan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni sebesar 36,7 persen.


Pasangan Anies-Sandiaga dalam survei LSI selalu ada di posisi terbawah dalam enam kali survei sejak November 2016. Taufik mengatakan, metodelogi yang dipakai oleh LSI perlu dicek untuk mengetahui apakah hasil survei tersebut valid atau tidak. “Hasil survei internal dengan survei LSI amatlah berbeda,” ujar Taufik.

Taufik menyebut dalam survei internal, Anies-Sani berada di posisi teratas. Tapi, dia belum mau menyebut persentasenya. "Jangan masyarakat dibohongi kalau mau menang-menang di survei lah. Masak lembaga survei bertentangan dengan rakyat," kata Taufik.


Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, membantah lembaganya terafiliasi oleh pasangan calon nomor urut satu itu. “Kami pakai dana sendiri,” kata Adjie. Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno tak menjawab apakah pasangan yang diusung partainya menggunakan jasa LSI. “Yang paling penting kan metodeloginya. Terafiliasinya atau tidaknya menjadi hal yang kedua,” ujar Eddy.


DEVY ERNIS





Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya