Monas untuk Keagamaan, Ahok: Bukan Wewenang Gubernur  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Minggu, 15 Januari 2017 18:25 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan keterangan usai menghadiri peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1438 Hijriah sekaligus silaturahim bersama Relawan NUsantara (RelaNU) diPosko RelaNU, Jakarta, 15 Januari 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan area Monumen Nasional untuk kegiatan keagamaan, seperti tablig akbar, bukan kewenangan gubernur, tapi pemerintah pusat.

“Itu bukan wewenang gubernur, itu mesti ubah di kepres (keputusan presiden) dan PP (peraturan pemerintah)," kata Ahok setelah menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad di Pos Komando Relawan Nusantara (RelaNU), kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad, 15 Januari 2017.

Baca: Jokowi Salat Jumat Bersama Massa Aksi 212, Ini Pesannya

Pernyataan Ahok tersebut menanggapi rencana calon gubernur Anies Baswedan yang ingin mengubah salah satu regulasi untuk membuka akses Monas supaya bisa digunakan untuk kegiatan keagamaan, seperti tablig akbar.

Calon gubernur nomor urut tiga itu mengatakan rencana tersebut akan ia lakukan jika ia memenangkan pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 15 Februari 2017. Menurut Anies, perencanaan tersebut dilandasi Pancasila, khususnya sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa.”

Ahok mengatakan pemerintah pusat telah mengatur bahwa kawasan Monas merupakan zona netral melalui keputusan presiden dan peraturan pemerintah. Sehingga gubernur tidak berwenang mengubah fungsi Monas agar bisa dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan.

Baca juga: Doakan Persatuan Indonesia, TNI dan Polri Gelar Istigasah

Menurut Ahok, Presiden Soekarno telah memikirkan matang-matang zonasi yang ada di sekitar Monas sejak pertama kali dibangun. Untuk kegiatan keagamaan, kata Ahok, pemerintah telah menyiapkan dua tempat ibadah, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Kathedral.

Sedangkan untuk tempat berkumpul, pemerintah sudah menyiapkan Lapangan Banteng. “Nah ini sudah dirancang, ini (Monas) masuk daerah ring satu, bukan saya. Di sekeliling Monas pun semua merah, enggak boleh ada kantor swasta sebetulnya, kecuali yang sudah lama. Ini ada aturan, jadi bukan saya,” kata Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.

Baca Selengkapnya

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

28 Juli 2018

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

17 Juli 2018

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

17 Juli 2018

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

11 Januari 2018

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.

Baca Selengkapnya

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

19 November 2017

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Berbagai Daerah, AHY: Hikmah Kalah di Pilkada DKI

5 November 2017

Kunjungi Berbagai Daerah, AHY: Hikmah Kalah di Pilkada DKI

AHY menganggap kekalahannya di pilkada DKI beberapa waktu memberikan hikmah kepadanya, sehingga kini ia berkesempatan keliling berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.

Baca Selengkapnya