Begini Persiapan Ira Koesno Sebelum Pandu Debat Pilkada DKI

Reporter

Minggu, 15 Januari 2017 06:27 WIB

Ira Koesno. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ira Koesno menjadi moderator dalam debat Pilkada DKI Jakarta tahap pertama di Birawa Ballroom, Hotel Bidakara, Jakarta selatan pada Jumat, 13 Januari 2017. Saat itu, tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat; dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menjelaskan visi dan misi mereka terkait isu pembangunan sosial-ekonomi.

Sebelum memandu debat, Ira Koesno mempersiapkan diri dengan menguasai isu dan menyusun pertanyaan yang efektif. Menurut dia, Komisi Pemillihan Umum DKI Jakarta sebagai penyelenggara debat dan empat panelis, yakni sosiolog Imam B. Prasodjo; Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat; pengamat perkotaan Yayat Supriatna; dan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, memberinya kebebasan untuk mengolah pertanyaan sesuai dengan tema tadi.

“Basis pertanyaan memang dari mereka, tapi saya mendapat keleluasaan untuk membentuk pertanyaan sendiri karena waktunya sempit sekali,” kata Ira Koesno kepada Tempo, Sabtu 14 Januari 2017.

Baca: Pesan Ira Koesno Buat Moderator Debat Pilkada DKI Kedua

Pertimbangan dalam menyusun daftar pertanyaan, menurut perempuan bernama lengkap Dwi Noviratri Koesno, itu meliputi sisi magnitude-nya dan aspek kepentingan publik. “Yang penting, pertanyaan tetap dalam koridor tema yang telah ditentukan.”

Setelah penguasaan konten, Ira Koesno fokus pada sisi teknis debat. Dia mesti mensiasati agar ritme debat berjalan lancar dan taat waktu.

“Waktunya panjang (2 jam), tapi sebenarnya tidak panjang sama sekali,” katanya. Sebab, menurut Ira Koesno, isu yang dibahas terlalu banyak. Dia memahami KPU Jakarta juga kesulitan menyempitkan isunya.

Jika temanya dipertajam, menurut dia, sisi positifnya adalah pembahasannya akan lebih detil. Namun sisi negatifnya, tidak semua orang merasa terlibat dengan isu tersebut sehingga mereka kemungkinan tidak tertarik menyaksikan debat.

Padahal, menurut dia, debat ini diadakan supaya masyarakat mengetahui sudut pandang para pasangan calon kepala daerah dan menjadi rujukan dalam memilih. “Ini bukan debat yang tujuannya membuat pasangan calon tergagap-gagap,” ujarya.

Pada prinsipnya, Ira Koesno mengatakan, moderator harus dapat menguasai jalannya debat sehingga pesan atau kontennya tersampaikan kepada masyarakat, dan alurnya menarik. Sebab itu, pada akhir debat Ira Koesno melontarkan pertanyaan pamungkas yang bersinggungan dengan politik, yakni, “jika menerima amanah menjadi Gubernur DKI, siapkah Anda tak tergiur tawaran atau bujukan maju menjadi capres atau cawapres 2019?”

Yang juga tak kalah penting adalah penguasaan penonton. Sebagai moderator, Ira Koesno berwenang mengeluarkan siapa saja yang dianggap mengganggu jalannya debat. Namun, menurut dia, pihak KPU Jakarta dan kru penyelenggara sudah memiliki persiapan yang matang. Contohnya, ada kesepakatan para pendukung mengikuti tata cara debat agar acara berjalan lancar. “Koordinasi dari semua pihak ini membuat tugas saya sebagai moderator agak lebih ringan,” ujarnya.

Kalaupun ada orang yang mengganggu jalan debat, Ira Koesno mengatakan, moderator tak harus langsung mengeluarkan orang tersebut dari ruangan. Pihak penyelenggara –baik KPU Jakarta maupun kru televisi, yang memperhatikan adanya gelagat orang yang mengganggu dapat menegur koordinator pendukung pasangan calon tertentu. Jika teguran ini tidak diindahkan, maka koordinator itu yang akan melakukan tindakan kepada pengganggu tadi.

RINI K

Baca: Jadi Moderator Debat, Ini yang Berkesan buat Ira Koesno

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya