Anies dan Sandi Minta Ada Sesi Koreksi pada Debat Berikutnya

Reporter

Sabtu, 14 Januari 2017 18:42 WIB

Pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan calon wagub Sandiaga S. Uno (kanan) berpose usai meluncurkan logo Salam Bersama di kantor sekretariat pemenangan di kawasan Menteng, Jakarta, 20 Oktober 2016. Logo Salam Bersama yang memiliki simbol serta makna keramahan, kebersamaan, dan kekompakan. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan ada sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan debat kandidat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat malam, 13 Januari 2017.

"Kekurangannya waktu dan kesempatan untuk koreksi fakta yang keliru," kata Anies setelah berkampanye di Gelanggang Olahraga Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Januari 2017.

Baca:
Disindir Ahok Bergaya Dosen, Anies: Jangan Remehkan Profesi
Disebut Tangannya Dingin Sebelum Debat, Ini Kata AHY


Anies mengungkapkan, ada salah satu pasangan calon yang keliru dalam memberikan fakta. Namun pihak penyelenggara tidak memberikan waktu untuk menyampaikan koreksi. Karena itu, Anies berharap debat mendatang bisa memberikan waktu bagi setiap pasangan calon untuk mengoreksi fakta yang tidak tepat.

"Mungkin, satu saat di ujung (acara), kalau debat-debat berikutnya, ada waktu 30 detik saja untuk koreksi fakta. Dengan begitu, tidak ada fakta diputarbalikkan," ujarnya.

Anies mencontohkan, dalam debat kemarin, pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, menyampaikan bahwa ada surat dari Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso kepada Anies ketika masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Surat itu perihal permohonan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memasukkan pelajaran antinarkoba, tapi ditolak oleh menteri saat itu.

Menurut Anies, fakta tersebut keliru. Sebab, kementerian yang ia pimpin saat itu telah merevisi kurikulum supaya bisa memasukkan pendidikan antinarkoba secara lengkap. Ia juga mengaku tak menerima surat permohonan tersebut dan sudah mengeceknya di kementerian. Malah, kata dia, yang ada adalah undangan menghadiri upacara.

Pasangan politik Anies, Sandiaga Uno, berpendapat serupa. Menurut dia, perlu ada sesi koreksi dalam acara debat. Selain fakta keliru mengenai surat Kepala BNN terhadap Anies, Sandi mengungkapkan bahwa pernyataan Djarot tentang hanya 10 persen calon pengusaha yang bisa sukses diberdayakan juga keliru. Pasalnya, Sandi merasa sudah membuktikan sendiri selama dia melakukan pembinaan terhadap calon pengusaha. "Yang saya bina selama 15-20 tahun, lebih dari 80 persen sukses kalau diberi mentoring," tuturnya di tempat yang sama.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

9 Agustus 2022

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya