Relawan Ahok-Djarot Laporkan Perusakan Posko ke Polda Metro

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 17:56 WIB

Tim pemenangan Ahok-Djarot mengadakan rapat tertutup, pasca penetapan status tersangka terhadap calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di posko pemenangan, di Jalan Borobudur Nomor 18, Jakarta Pusat, 16 November 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang disebut menggeruduk posko dan mengintimidasi para relawan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di kawasan Paseban, Senen, Jakarta Pusat, pada 9 Januari 2016 lalu. Sejumlah barang milik posko juga diketahui hilang.


Atas kejadian itu, tim relawan pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya. "Sudah kami identifikasi ada sekitar 100 sampai 150 orang mendatangi rumah posko pemenangan dan melakukan intimidasi," kata anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Ronny Talapessy saat di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat, 13 Januari 2017.


Baca : PDIP Tahu Penggerak Penolakan Ahok-Djarot


Ronny mengatakan, peristiwa intimidasi itu tepatnya terjadi di rumah milik seorang relawan bernama Johny Zulkarnaen sekitar pukul 09.00 WIB, Senin lalu. Rencananya, rumah Johny akan digunakan sebagai posko pemenangan di kawasan Paseban. “Relawan menggelar rapat dan merencanakan untuk mendatangkan Basuki Tjahaja Purnama untuk berkunjung,” kata dia.


Tiba-tiba sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi masyarakat agama datang dan mengintimidasi Johny dan teman-temannya. “Massa meminta agar pendirian posko dan rencana mendatangkan Ahok dibatalkan,” ujar Ronny. Jika tidak, menurut dia, massa itu berencana akan membakar rumah posko milik Johny.

Di tempat yang sama, Johny menceritakan bahwa kejadian itu berlangsung sangat cepat. Massa tak dikenal itu masuk rumah dan melarang warga setempat untuk memilih pasangan calon gubernur DKI Jakarta Ahok-Djarot. "Saya tidak berani men-judge itu berasal dari kelompok agama mana, biar polisi yang bekerja," ujarnya.

Massa itu, kata Johny, melontarkan kalimat kasar kepadanya. Dia sempat mengidentifikasi sejumlah orang yang diduga sebagai provokator massa. "Jangan adakan kegiatan untuk mendatangkan Ahok kemari," tutur Johny menirukan kalimat yang dilontarkan massa penolak Ahok itu.

Sejumlah barang juga diketahui hilang akibat kejadian itu. Di antaranya adalah spanduk yang sempat dibentangkan, sebuah kaos dan sebuah baju kotak-kotak. “Kami meminta polisi mengusut kasus tindak kriminal ini,” kata Johny.

Sampai saat ini, proses kampanye di posko rumah Johny masih berjalan. Pihaknya juga masih menunggu izin dari badan pengawas pemilu DKI Jakarta.

AVIT HIDAYAT

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

13 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

22 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya