Debat Pilkada DKI, Begini Profil 4 Panelis dan Moderator

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 15:28 WIB

Imam B. Prasodjo. Dok. TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta telah memilih empat panelis dari kalangan profesional dan akademikus dalam debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Debat pertama yang bertema pembangunan sosial-ekonomi untuk Jakarta akan digelar pada Jumat malam, 13 Januari 2017. Acara yang disiarkan Jawa Pos TV, Net TV, dan TV One itu dimulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.

Baca juga:
Debat Pilkada DKI: Begini Panggung Agus, Ahok dan Anies

Moderator debat adalah Dwi Noviratri Koesno atau Ira Koesno, penyiar televisi. Akan ada empat panelis yang mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Panelis pertama adalah sosiolog Imam B. Prasodjo. Imam merupakan dosen di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Imam juga Ketua Yayasan Nurani Dunia, yaitu yayasan yang berkecimpung dalam bidang sosial dan pendidikan bagi kalangan yang kurang mampu dari segi ekonomi.

Panelis kedua adalah Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat. Aceng dikukuhkan sebagai guru besar tetap bidang ilmu pendidikan bahasa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Panelis ketiga adalah pengamat perkotaan Yayat Supriatna. Dia merupakan dosen teknik planologi di Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti. Selain itu, Yayat merupakan Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.

Panelis terakhir adalah Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati. Selain aktif di INDEF, Enny tercatat pernah menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada 1996-2011. Dia juga aktif menulis dan mengisi berbagai acara seminar dan talk show di media elektronik.

Penetapan panelis dan moderator dituangkan dalam Surat Keputusan KPU DKI Nomor 03/Kpts/KPU-Prov-010-2017 tentang Penetapan Panelis dan Moderator Debat Publik/Debat Terbuka Tahap I Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Tahun 2017. Berdasarkan SK tersebut, KPU DKI menyatakan memilih panelis dan moderator yang mempunyai integritas, jujur, simpatik, dan tidak memihak salah satu pasangan cagub-cawagub. Selain itu, panelis dan moderator memiliki kewajiban memberikan keberimbangan waktu dan kesempatan kepada semua pasangan calon untuk menjawab pertanyaan dan menyampaikan visi-misinya.

Simak juga:
Debat Pilkada DKI: Jualan Program Agus, Ahok dan Anies

Panelis dan moderator juga dilarang memberikan opini, komentar, penilaian, dan kesimpulan terhadap jawaban atau tanggapan pasangan calon. Debat pertama bertemakan masalah pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat, lingkungan dan transportasi, serta masalah sosial-ekonomi.

Debat terbuka akan disiarkan langsung oleh beberapa stasiun televisi. Untuk debat pertama, penayangan dilakukan TV One, Net TV, dan Jawa Pos TV. Kemudian debat kedua akan disiarkan Metro TV, MNC Group, dan TVRI. Debat terakhir akan disiarkan Kompas TV, Trans Group, dan Jak TV.

GRANDY AJI | UWD



Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya