Dapat Dana Besar di Gala Dinner, Kenapa Ahok Menyetopnya?

Reporter

Kamis, 22 Desember 2016 05:30 WIB

Gadis Ahok menjual kaos untuk keperluan kampanye di acara "Basuki Djarot untukPerempuan Jakarta" diGedung SMESCO, Jakarta, 19 Desember 2016. TEMPO/Maria Fransisca (magang)

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan dirinya memutuskan untuk menghentikan penggalangan dana kampanye lewat program gala dinner. Meskipun Ahok mengakui, program itu merupakan cara paling singkat menyedot sumbangan dana kampanye.

Ahok mengatakan dirinya sudah menghitung dana yang bisa dikumpulkan oleh tim kemenangannya sampai akhir tahun nanti, bisa mencapai Rp 60 miliar. Angka tersebut didapat dari perkiraan sumbangan yang diserahkan oleh pendukungnya setiap hari melalui Bank BCA ataupun datang langsung ke booth ataupun Rumah Lembang.

"Makanya saya sudah menolak gala diner karena agak kencang duitnya. Bisa mencapai Rp 2 hingga Rp 3 miliar. Makanya saya stop," kata Ahok di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Desember 2016.

Meski begitu, Ahok mengatakan dirinya masih akan membuka kesempatan untuk gala dinner, namun bukan untuk penggalangan dana kampanye. Ahok mengatakan akan menggelar gala dinner untuk mengumpulkan bantuan bagi korban gempa bumi di Aceh.

"Kami cuma mau gala dinner buat Aceh nanti. Temen-teman yang masih mau gala dinner, saya mau alihkan ke Aceh. Mungkin, Kamis kami akan mulai tes dulu jual lukisan, jual foto-foto. Saya bisa dapat berapa kumpulin (bantuan) ke Aceh," ujar Ahok.

Ahok menargetkan penggalangan dana sampai Rp 80 miliar. Namun, ternyata partai politik menggalang dana dengan caranya sendiri. Untuk itu, saat ini tim pemenangan bertugas untuk menggunakan dana yang tersedia. Apalagi, sampai saat ini dana yang dikeluarkan untuk kampanye baru Rp 6 miliar.

"Hemat ini. Tinggal biaya saksi saja. Saya kira ini sejarah kampanye terhemat di DKI Jakarta. Tahun lalu enggak banyak juga, cuma Rp 18 miliar. Karena kami enggak beli baju," kata Ahok.

Bendahara tim sukses Basuki-Djarot, Charles Honoris, mengatakan dana patungan yang dikumpulkan telah mencapai Rp 48 miliar per Senin, 19 Desember 2016. Charles menuturkan sumber pendanaan kampanye Basuki-Djarot berasal dari badan hukum swasta sebesar Rp 4,7 miliar, perorangan Rp 18,5 miliar, dan partai politik pendukung sebesar Rp 200 juta. Dari gala dinner yang diadakan sebanyak 32 kali, dikumpulkan dana Rp 26,7 miliar.

LARISSA HUDA

Berita terkait

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.

Baca Selengkapnya

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

28 Juli 2018

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.

Baca Selengkapnya

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.

Baca Selengkapnya

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

17 Juli 2018

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

17 Juli 2018

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

11 Januari 2018

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.

Baca Selengkapnya

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

19 November 2017

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya