TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan akan mengutamakan pembangunan manusia dalam membangun Ibu Kota. "Visi utama membangun manusia," kata Ahok dalam debat kampanye yang diselenggarakan Kompas TV di Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis malam, 15 Desember 2016.
Ahok menuturkan, semua visi harus terukur dengan indeks pembangunan manusia. Saat ini, kata dia, indeks pembangunan manusia di Jakarta, sudah mencapai 78,9 persen. Angka tersebut masih kurang 0,1 persen dari garis rendah indeks pembangunan manusia di negara maju sebesar 80 persen.
Untuk mewujudkan visi tersebut, lanjut Ahok, maka dibutuhkan sebuah misi. Ia menyebutkan, seorang pejabat harus mau menjadi seorang pelayan. Ahok mengaku banyak memecat para pejabat pemerintah DKI, karena banyak yang enggan melayani masyarakat.
Dalam misinya itu, Ahok juga mengungkapkan satu per satu program-program kerjanya. Yang paling utama adalah jaminan kesehatan. Dia berujar, pemerintah akan menjamin kesehatan warga Jakarta, jika mereka mau menjadi peserta jaminan kesehatan kelas III.
Untuk pendidikan, Ahok mengungkapkan sudah menyiapkan Rp 18 juta bagi peserta didik yang kuliah di perguruan tinggi negeri. Kemudian dia juga menyiapkan jaminan perumahan, jaminan transportasi yang murah, dan jaminan sembako.
Adapun strategi yang akan dia lakukan jika terpilih kembali adalah menerapkan transparansi birokrasi. Misal, setiap rapat terbuka untuk publik. Juga data-data pemerintahan dibuka. "Jakarta ini memiliki open data terbesar," ujarnya.
Selain transparansi, Ahok juga akan membuat sistem transaksi keuangan nontunai. Adapun soal pelayanan pada publik dibuat satu pintu. Para lurah juga diharapkan berperan sebagai real estate manager dan orang tua asuh bagi masyarakat.
Strategi berikutnya adalah dengan memanfaatkan teknologi. Ahok juga akan membuat Kartu Jakarta One seperti Visa dan Master. Sehingga pemerintah dapat menelusuri hobi masyarakat untuk meningkatkan pelayanan. "Strategi kebijakan, Jakarta akan jadi lebih baik dan sejajar dengan kota-kota maju lainnya," kata dia.
FRISKI RIANA
Berita terkait
SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir
8 Januari 2021
SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.
Baca SelengkapnyaKekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017
11 Agustus 2020
Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.
Baca SelengkapnyaBegini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI
15 April 2019
Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaHari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?
16 Agustus 2018
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaRizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang
28 Juli 2018
Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.
Baca SelengkapnyaIni Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng
26 Juli 2018
Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.
Baca SelengkapnyaSaksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?
17 Juli 2018
Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaUjaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok
17 Juli 2018
Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaKPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI
11 Januari 2018
KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.
Baca SelengkapnyaBantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On
19 November 2017
Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.
Baca Selengkapnya