Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengikuti salat subuh berjamaah di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, 12 Desember 2016. Tempo/Vindry Florentin
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan tiga strategi untuk mengatasi kemiskinan di Jakarta. Ia mengatakan ketimpangan di ibu kota sudah sangat luar biasa.
Bila sebelumnya Anies mengaku memahami arti kemiskinan. Kegiatannya di program Indonesia Mengajar membawanya ke berbagai tempat paling miskin di Indonesia. "Tapi setelah datang ke kampung-kampung di Jakarta, saya rasanya enggak tahu apa itu kemiskinan," kata dia di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Senin, 12 Desember 2016.
Anies pun menyiapkan tiga strategi untuk mengentaskan masalah tersebut. Strategi pertama ialah membuka lapangan pekerjaan dengan menumbuhkan perekonomian. Caranya, kata Anies, dengan memastikan semua program pemerintah bisa berjalan.
Jika program pemerintah hanya berjalan 40 persen, Anies mengatakan ada 60 persen uang yang tidak bergerak. "Kalau tidak bergerak, tidak menyerap tenaga kerja," katanya.
Rendahnya serapan tenaga kerja di Jakarta dalam dua tahun terakhir, menurut Anies, turut berimbas pada tahun lalu hanya 68 persen program pemerintah yang berjalan. Sementara tahun ini menurun menjadi 34 persen saja.
Selain lapangan kerja, Anies juga akan membuat harga kebutuhan pokok menjadi murah dengan memotong rantai distribusi. Untuk bawang merah, misalnya, Anies berencana bekerja sama langsung dengan pemerintah daerah Brebes.
Program lainnya ialah mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan. Anies mengatakan pendidikan akan mengangkat derajat seseorang. Dengan pendidikan yang baik, warga Jakarta bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan sejahtera. "Saya akan mengubah semua institusi pendidikan menjadi berkualitas, tuntas, dan gratis," katanya
Aniew berharap masyarakat kecil dan kelas menengah bisa menikmati pendidikan berkualitas dengan harga murah. Dengan begitu, anak sekolah tak perlu khawatir lagi putus sekolah karena biaya.
Standar sekolah di Jakarta juga akan diubah agar tidak kalah dengan sekolah di Singapura dan Malaysia. Anies yakin programnya bisa terlaksana dan tak khawatir soal anggaran.
Anies berkaca kepada pemerintah daerah Yogyakarta yang menyiapkan anggaran Rp 500 ribu per anak per tahun dan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik. Sementara di Jakarta, anggaran pendidikan yang disediakan mencapai Rp 6 juta per anak per tahun. "Terus kita masih begini? Enggak bisa," katanya.