Djarot: Kalau Sudah Sama-sama Melotot, Lanjut Bisa Bentrok

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 5 Desember 2016 18:34 WIB

Djarot Saiful Hidayat usai pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Senin, 5 Desember 2016. TEMPO/Inge

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, dicecar 18 pertanyaan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Djarot datang sebagai saksi atas dugaan penghadangan saat kampanye di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.

Menurut Djarot, polisi sudah menetapkan satu orang sebagai tersangka. "Yang saya baca, baru satu yang jadi tersangka. Inisialnya R," kata Djarot di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin, 5 Desember 2016.

Baca: Eksklusif: Ini Bukti Sri Bintang Pamungkas cs Diduga Makar

Penyidik tak hanya memanggil Djarot. Polisi memanggil 12 saksi lain. Djarot menuturkan, saat berkampanye di Petamburan pada 25 November 2016, situasi sudah tidak kondusif dan membuatnya harus pergi dan melanjutkan perjalanan ke tempat lain.

"Kalau kami terobos masuk ke rumah susun Petamburan, semua (warga) sudah melotot. Teman-teman kami juga melotot," kata dia. "Kalau sudah sama-sama melotot, teriak-teriak, dan kami lanjutkan, bisa bentrok. Jadi, lebih baik kami balik badan, lanjut ke yang lain. Kami tahu kalau sebagian massanya bukan warga sana."

Baca: Terungkap, Alasan Polisi Cokok Terduga Makar pada Jumat Subuh

Menurut Djarot, ia wajib melapor ke polisi sebagai antisipasi bentrokan sekaligus menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat tak melakukan hal serupa. Djarot khawatir jika dibiarkan berlanjut, akan ada penghadangan bagi para pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan memilih di tempat pemungutan suara pada 15 Februari 2017.

"Ini kesempatan untuk Kepolisian, Kejaksaan, dan Bawaslu untuk memproses secara tegas, cepat, dan akurat," kata Djarot. "Jadi, semata-mata untuk pendidikan demokrasi."

Adapun Djarot melaporkan dugaan pidana dalam pemilihan kepala daerah kepada kepolisian. Sejumlah orang dituding menghalang-halanginya selama masa kampanye pemilihan kepala Daerah Khusus Ibu Kota.

DWI HERLAMBANG ADE | PRU

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

37 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

42 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya