Survei Charta Politika: Elektabilitas Agus Ungguli Ahok  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 29 November 2016 15:19 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harymurti Yudhoyono menghadiri undangan warga Manggarai untuk membuka kegiatan jalan sehat, Sabtu, 26 November 2016. Tempo/Maya Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil sigi tingkat elektabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Survei dilakukan setelah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditetapkan sebagai tersangka dugaan penistaan agama pada 16 November 2016.

Pengumpulan data dilakukan pada 17-24 November 2016 melalui wawancara tatap muka dengan jumlah sampel 733 responden. Metode yang digunakan acak bertingkat dengan margin of error 3,5 persen. Hasil sigi menyebut pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni berada di urutan teratas dengan 29,5 persen suara.

Adapun pasangan Agus-Sylviana mengungguli calon inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat 28,9 persen, yang disusul pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan 26,7 persen. Sedangkan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 14,9 persen.

Baca Pula
Foto Intim Rey Utami dan Pria Bukan Pablo Hebohkan Netizen
Soal Nikah Siri dengan Brotoseno, Ini Pengakuan Kubu Angelina

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, meskipun Agus bertengger di posisi teratas dalam jajak pendapat tersebut, elektabilitasnya seimbang dengan calon lain. "Karena masih di angka margin of error," ujar Yunarto di kantornya, Selasa, 29 November 2016.

Namun Yunarto Wijaya menyebutkan hasil survei itu menunjukkan, seandainya pemilihan Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan hari ini, pertarungan berpotensi terjadi dalam dua putaran. "Karena perolehan elektabilitas setiap calon masih di bawah 50 persen plus 1," kata Yunarto.

Alasan responden memilih Agus karena sikapnya yang tegas. "Sebanyak 23,1 persen mengatakan memilih Agus karena orangnya tegas," tutur Yunarto. Sedangkan paras Agus yang ganteng menjadi alasan responden memilih Agus dengan persentase 19,4 persen. Sedangkan alasan tidak memilih Agus karena belum berpengalaman sebanyak 20,3 persen.

Masyarakat yang memilih pasangan Basuki-Djarot beralasan kinerja mereka dianggap sudah terbukti. "Sebanyak 34,0 persen responden mengatakan memilih Ahok karena kerja nyata," ucap Yunarto. Yunarto menilai elektabilitas Ahok tak sejalan dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Simak Juga
Biadab, Seorang Ayah di Konawe Setubuhi 2 Anaknya
Ahmad Dhani Akui Dipanggil Polda, Curiga Jadi Tersangka?


Adapun 63,3 persen pemilih mengaku puas atas kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan yang tidak puas 34,0 persen. Alasannya, kata Yunarto, ada faktor emosional yang membuat responden tak memilih Ahok, seperti bicara kasar, beda agama, dan terjerat kasus dugaan penistaan agama.

"Sekitar 17,1 persen responden mengatakan mereka tidak memilih Ahok lantaran gaya bicaranya yang kasar," kata Yunarto Wijaya. Sedangkan 15,9 persen responden tak memilih Ahok karena perbedaan agama dan 6 persen tak memilih Ahok karena menjadi tersangka dugaan penistaan agama.

Yunarto Wijaya menilai elektabilitas Ahok masih bisa didongkrak dengan cara Ahok memperbaiki gaya komunikasinya. Gaya komunikasi Ahok yang selama ini terkesan kasar, menurut Yunarto Wijaya, harus diubah supaya masyarakat mau memilih Ahok kembali.

DEVY ERNIS

Baca Juga
IPW: Polri Seharusnya Sudah Bisa Menahan Ahok
Pesawat yang Membawa Klub Bola Brasil Jatuh di Kolumbia



Berita terkait

Kata Pengamat Politik Unair soal PDIP Batal Mengusung Anies Baswedan

6 hari lalu

Kata Pengamat Politik Unair soal PDIP Batal Mengusung Anies Baswedan

PDIP tidak jadi mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dilandasi oleh masa lalu saat Pilgub Jakarta 2017.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Pramono Anung Bak Pemain Figuran di Pilkada Jakarta

8 hari lalu

Analis Politik Sebut Pramono Anung Bak Pemain Figuran di Pilkada Jakarta

Dedi menilai Pramono Anung layaknya pemain figuran. Padahal PDIP masih memiliki kader yang punya peluang menang di Pilkada Jakarta, yaitu Ahok.

Baca Selengkapnya

Injury Time ke Pilkada Jakarta: Menakar Peluang Pramono-Rano Karno Dibandingkan Anies-Rano Karno

11 hari lalu

Injury Time ke Pilkada Jakarta: Menakar Peluang Pramono-Rano Karno Dibandingkan Anies-Rano Karno

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai Anies dan Rano bisa memberikan dampak positif kepada PDIP untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ahok: Namanya Disinggung Megawati hingga Bicara Membedakan Kerbau dan Banteng

11 hari lalu

Ahok: Namanya Disinggung Megawati hingga Bicara Membedakan Kerbau dan Banteng

Ahok belakangan disoroti setelah disinggung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Baca Selengkapnya

PDIP: Belum Semua Bakal Calon Pilkada Diumumkan dan Baju Merah Hitam Airin

11 hari lalu

PDIP: Belum Semua Bakal Calon Pilkada Diumumkan dan Baju Merah Hitam Airin

PDIP mengumumkan enam bakal pasangan calon gubernur dan wakilnya untuk Pilkada 2024 pada Senin, 26 Agustus 2024

Baca Selengkapnya

Jalan Terjal Anies di Pilgub Jakarta setelah Pramono Anung Dielus PDIP

11 hari lalu

Jalan Terjal Anies di Pilgub Jakarta setelah Pramono Anung Dielus PDIP

Sempat terbersit harapan baru bagi Anies akan diusung PDIP setelah terbitnya putusan Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ahok Sebut Memilah Cagub Jakarta Jadi Kesempatan Bedakan Kerbau dan Banteng

12 hari lalu

Ahok Sebut Memilah Cagub Jakarta Jadi Kesempatan Bedakan Kerbau dan Banteng

Ahok mengatakan, Megawati saat ini tengah melihat siapa yang paham ideologi dengan siapa yang oportunis sebelum pilih calon gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Belum Umumkan Bakal Calon Gubernur Jakarta Hari ini

12 hari lalu

PDIP Belum Umumkan Bakal Calon Gubernur Jakarta Hari ini

Rencananya, PDIP akan mengumumkan pasangan calon kepala daerah gelombang tiga siang ini di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

PDIP Bakal Umumkan Calon Gubernur Jakarta Hari Ini

16 hari lalu

PDIP Bakal Umumkan Calon Gubernur Jakarta Hari Ini

PDIP akan mengumumkan calon kepala daerah yang diusungnya pascaputusan MK hari ini. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mengumumkannya.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Memungkinkan PDIP Mencalonkan Gubernur Tanpa Parpol Lainnya

16 hari lalu

Putusan MK Memungkinkan PDIP Mencalonkan Gubernur Tanpa Parpol Lainnya

Putusan MK, salah satunya menyebabkan PDIP dapat mencalonkan cagub tanpa keterlibatan parpol lain. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya