TEMPO.CO, Jakarta - Mantan politikus Partai Demokrat, Hayono Isman, mendatangi posko kemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 29 November 2016. Dalam kunjungan itu, Hayono, yang tergabung dalam tim sukses pemenangan Ahok-Djarot, mengajak para pendukung mendukung aksi 2 Desember 2016. Apalagi tema utama dalam aksi itu adalah penegakan hukum yang berkeadilan.

"Sebab, (aksi) itu berdasarkan kesepakatan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dengan Polri dan temanya unjuk rasa damai penegakan hukum yang berkeadilan. Semoga penegakan itu juga bisa berlaku bagi Saudara Basuki Tjahaja Purnama," kata Hayono.

Dengan tema itu, ucap Hayono, seharusnya Ahok juga bisa mendapatkan keadilan yang sama dalam kasus dugaan penistaan agama yang tengah menjeratnya. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Soeharto itu menuturkan Ahok telah menjadi korban fitnah dan pantas mendapatkan keadilan.

Ia juga berujar, ditetapkannya Buni Yani, penyebar video pidato Ahok, menjadi tersangka adalah bukti adanya provokator lain. "Kalau ucapan beliau (Ahok) diedit, jangankan satu kata, satu koma saja bisa mengubah arti. Itu yang membuat suasana menjadi gaduh," kata Hayono.

Hayono juga mengatakan yakin aksi demonstrasi 2 Desember nanti berjalan damai. Pasalnya, sebelum aksi, telah dilaksanakan kesepakatan antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Polri.

Dalam kesepakatan mereka kemarin, rencana unjuk rasa berubah menjadi aksi zikir, doa bersama, dan salat Jumat di halaman Monumen Nasional. Waktunya pun dibatasi, hanya hingga pukul 13.00 WIB.

EGI ADYATAMA