Paguyuban Bangka Tidak Dukung Ahok: 'Dia Akan Masuk Penjara'  

Reporter

Senin, 28 November 2016 16:35 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapatkan marga Karo-karo dari Suku Karo, Sumatera Utara, di Rumah Lembang, Jalan Lembang, Jakarta Pusat, 18 November 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Pangkalpinang – Paguyuban Musyawarah Kekeluargaan Masyarakat Bangka se-Jakarta Raya (MKMB-Jaya) menyesalkan upaya sekelompok orang yang mengatasnamakan paguyuban dan dimanfaatkan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kegiatan seni-budaya tersebut digelar sekelompok orang yang mengaku mengatasnamakan masyarakat Bangka Belitung dan dimanfaatkan oleh Ahok," kata Sekretaris MKMB Jaya Secarpiandy, Senin, 28 November 2016.

Pada Minggu, 27 November 2016, berlangsung pergelaran budaya daerah di Anjungan Bangka Belitung Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Dalam acara itu, hadir Ahok dan Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Hukum dan HAM. Saat itu, Ahok kembali meminta maaf kepada umat Islam dan warga Bangka Belitung atas ucapannya yang menyinggung Al-Quran Surat Al Maidah.

Secarpiandy menjelaskan, seharusnya semua kegiatan masyarakat Bangka Belitung di Jakarta hanya boleh dilakukan MKMB dan IKMB. Menurut Secarpiandy, sekelompok orang yang menggelar kegiatan tersebut memanfaatkan situasi seakan-akan masyarakat Bangka Belitung mendukung Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Padahal MKMB dan IKMB sama sekali tidak berperan dalam kegiatan tersebut.

“Kalau Ahok tidak melakukan kesalahan fatal dengan melakukan penistaan agama dan menyakiti umat Islam, tentu kita setuju Ahok jadi gubernur. Jadi tidak pantas masyarakat Bangka Belitung mendukung dia yang ujung-ujungnya nanti akan masuk penjara,” ujarnya.

Secarpiandy mendesak kelompok orang yang menggelar kegiatan seni-budaya tersebut untuk memberikan klarifikasi kepada masyarakat Bangka Belitung bahwa mereka tidak mengundang Ahok dan menjelaskan bahwa sebenarnya Ahok sendiri yang datang dan memanfaatkan kegiatan tersebut. “Kita masyarakat Bangka Belitung tetap konsisten mendukung penegakan hukum secara benar terkait dengan penistaan agama yang dilakukan Ahok. Mau orang Bangka Belitung apa bukan, hal itu tidak dapat ditoleransi,” tuturnya.

Sebelumnya, Panglima Dewan Pemuda Bangka Belitung (DPBB) Johan Murod telah meminta masyarakat Bangka Belitung yang berdomisili di Jakarta untuk tidak memilih Ahok dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017. Menurut mereka, sikap dan gaya kepemimpinan Ahok mengecewakan masyarakat Bangka Belitung.

“Kami sangat kecewa dengan sikap Ahok yang sama sekali tidak mencerminkan budaya sebagai orang Bangka Belitung yang sangat familiar dan friendly. Kami imbau warga Bangka Belitung di Jakarta dan warga Jakarta sendiri untuk tidak memilih Ahok dan memilih pemimpin yang berkelakuan baik, punya etika, sopan santun, dan tidak membuat suasana masyarakat bergejolak,” ucapnya.

SERVIO MARANDA


Berita terkait

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.

Baca Selengkapnya

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.

Baca Selengkapnya

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.

Baca Selengkapnya

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.

Baca Selengkapnya

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.

Baca Selengkapnya

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.

Baca Selengkapnya

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

Menjelang berakhirnya masa tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, relawan menggelar pesta di Lapangan Banteng.

Baca Selengkapnya