Dinilai Beratkan UMKM, AHY Kritik Program Lelang Konsolidasi  

Reporter

Minggu, 27 November 2016 21:48 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, blusukan di Pasar Hipli, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, 20 November 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono, hari ini kembali mengadakan kampanye pertemuan terbatas di Balai Kartini, Jakarta Selatan, bersama calon wakil gubernurnya, Sylviana Murni. Dalam kampanye tersebut, Agus menyampaikan pidato politik program unggulannya bertema “Pembangunan Ekonomi, Investasi, dan Program Perumahan Rakyat”.

Dalam pidatonya, Agus mengatakan, beberapa waktu lalu, ia sempat berdialog dengan sejumlah pelaku dunia usaha, seperti pengurus dan anggota Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) DKI Jakarta. “Saya diberi tahu bahwa 90 persen anggota Kadin DKI adalah pengusaha UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Sebagian dari mereka menggantungkan usahanya dari proyek-proyek pemerintah daerah,” ucapnya di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Ahad, 27 November 2016.

Menurut Agus, saat ini, pengusaha UMKM sedang mengalami kesulitan karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan lelang konsolidasi. Seperti, lelang pengadaan alat tulis kantor senilai Rp 100 juta hingga Rp 200 juta di tiap unit dalam sebuah instansi, baik melalui proses konsolidasi maupun digabungkan menjadi lelang ATK untuk semua instansi. Sehingga, nilai proyeknya melonjak tajam menjadi miliaran rupiah.

Baca Juga: Agus Yudhoyono Lebih Populer di Mata Ibu-ibu Ketimbang...

Akibatnya, para pengusaha kecil yang hanya memiliki modal ratusan juta rupiah tidak dapat mengikuti lelang itu. “Secara otomatis, lelang konsolidasi meminggirkan pengusaha-pengusaha kecil dan menengah yang justru jumlahnya paling banyak,” kata Agus.

Menurut Agus, peluang usaha yang semakin sempit mengakibatkan pendapatan pengusaha UMKM berkurang. Sehingga, perlahan tapi pasti membuat pengangguran melonjak tajam.

Agus menambahkan, pentingnya efisiensi anggaran. Ia yakin dapat menemukan cara-cara untuk meningkatkan partisipasi para pengusaha kecil dan menengah dalam membantu merealisasikan APBD DKI Jakarta bagi kesejahteraan bersama.

Agus meyakini para pengusaha memiliki komitmen tinggi dalam transparansi dan good corporate governance. Kuncinya, kata Agus, semua pelaku usaha mesti diberikan ruang dan peluang untuk mengembangkan usaha.

Simak:Pemerintah Diminta Tegas Terhadap Anti Bhinneka Tunggal Ika

“Saya yakinkan pada mereka, warga Jakarta, jika mempercayakan saya dan Mpok Sylvi untuk memimpin, Insya Allah kami akan menjamin keberlanjutan program-program yang memang bermanfaat bagi rakyat banyak dan dunia usaha,” ucap Agus.

Agus menambahkan, APBD merupakan hasil pembahasan bersama dengan DPRD DKI. "Bukan anggaran pribadi yang bisa dihentikan seenaknya atas dasar suka atau tidak suka," ujar Agus.

DESTRIANITA

Berita terkait

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.

Baca Selengkapnya

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.

Baca Selengkapnya

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.

Baca Selengkapnya

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

28 Juli 2018

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

17 Juli 2018

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

17 Juli 2018

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

11 Januari 2018

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.

Baca Selengkapnya

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

19 November 2017

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya