Survei: Elektabilitas Turun, Ahok Tetap Terpopuler  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 27 November 2016 18:26 WIB

Kawasan Pademangan, Jakarta Utara, penuh sesak saat menerima kehadiran Calon Gubernur DKI Jakarta Basukj Tjahaja Purnama atau Ahok untuk blusukan, Jumat, 18 November 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei yang dilakukan Poltracking Indonesia menyebutkan elektabilitas inkumben Basuki Tjahaja Purnama turun dalam pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta 2017. Meski demikian, tingkat kepuasan terhadap kinerja Basuki-Djarot tetap tertinggi dibanding dua pasangan lainnya.

Tingkat elektabilitas Basuki-Djarot dalam survei ini mencapai 22 persen. Popularitas Ahok mencapai 94,8 persen. "Popularitas Ahok masih unggul dibanding dua pasangan lainnya," kata Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda A.R. di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Ahad, 27 November 2016.

Anggota tim pemenangan Basuki-Djarot, Ansy Lema, mengatakan timnya menerima hasil survei mana pun. "Respons kami terhadap survei, sebelum ada indikator politik, bagi kami fine-fine saja. Tidak membuat dunia kiamat," kata dia.

Ansy mengatakan wajar jika elektabilitas Basuki-Djarot menurun. Sebab, waktu yang diambil untuk survei bertepatan dengan peristiwa dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok—sapaan akrab Basuki.

"Survei dilakukan tiga hari setelah demo 4 November. Politik saat itu berasa di titik yang mendidih," ujar Ansy. "Sehingga wajar elektabilitas Ahok tergerus."

Ansy menegaskan menurunnya elektabilitas Ahok bukan karena rekam jejak, melainkan lebih karena faktor agama. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei yang menyebut sebanyak 56,33 persen responden memilih berdasarkan agama.

Selain itu, tingginya popularitas Ahok membuktikan bahwa faktor jujur dan bersihnya Ahok tidak menjadi keraguan publik. "Kalau orang masih trust dan puas pasti akan enggan pindah ke lain hati," kata Ansy.

Sayangnya, ujar Ansy, survei dilakukan dalam rentang 10 hari sejak 7 hingga 17 November 2016. Saat itu, pemberitaan di media cenderung menyudutkan Ahok. Hasil survei pun membuktikan bahwa media mempengaruhi pemilihan.

Meski demikian, Ansy meyakini bahwa tingkat kemungkinan pemilih Ahok-Djarot masih tinggi. Hal ini, kata dia, dilihat dari swing voters yang relatif masih tinggi. "Kalau Ahok dianggap tidak lagi perlu dipilih, mestinya pindah saja ke calon yang lain. Tapi ternyata angkanya masih sangat tinggi," ucap dia.

Hasil survei Poltracking Indonesia melibatkan 1.200 responden. Dari total itu, sebanyak 27,92 persen memilih pasangan Agus Harymurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sebanyak 22 persen memilih pasangan Basuki-Djarot, dan sebanyak 20,42 persen memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sedangkan 29,66 persen responden menyatakan tidak tahu.

MAYA AYU PUSPITASARI




Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya