Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjadi pembicara dalam pelatihan komunikasi dan kampanye pemenangan Pilgub DKI 2017, di NAM Center Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat, 26 November 2016. TEMPO/Friski Riana
TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama, meminta doa dari semua kader partai pendukung yang hadir dalam acara pelatihan komunikasi dan kampanye pemenangan pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Doain supaya saya enggak ngomong yang aneh-aneh," kata Ahok disambut tawa semua pengunjung acara di NAM Center Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 November 2016.
Ahok juga meminta kepada partai pendukungnya untuk tidak khawatir bila dia diajak berdebat di televisi atau radio. Sebab, ucap Ahok, dia sudah berusaha mengatur sebaik mungkin soal intonasi bicara dan mengontrol emosinya. Ia berujar, tim pemenangannya hanya mengawasi cara bicaranya.
Untuk program kerja yang ditawarkan kepada masyarakat, Ahok menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebab, tutur dia, sebagai calon kepala daerah inkumben, program yang pihaknya buat sudah dilakukan dan tinggal dilanjutkan.
Calon nomor urut 2 itu meyakini program kerjanya bersama Djarot Saiful Hidayat paling terperinci ketimbang program dua pasangan calon lain. "Yang tidak bisa dikontrol oleh Saudara adalah mulut saya. Itu saja. Karena itu, saya butuh diingatkan dan didoakan," kata Ahok.
Djarot juga tampak hadir dalam acara itu. Pasangan Ahok itu duduk bersama sejumlah petinggi partai pendukungnya di meja paling depan. Mereka di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hati Nurani Rakyat Jakarta Ongen Sangaji, dan Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung. Selain itu, mantan politikus Partai Demokrat, Hayono Isman, terlihat hadir.