TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mendapatkan dukungan dari seorang nenek bernama Nurul. Ia tinggal di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Meski jalannya tertatih-tatih, nenek berusia sudah 65 tahun ini mengaku rajin berpuasa dan mendoakan Ahok setiap hari.

"Saya solat sebanyak 24 rakaat setiap hari untuk mendoakan Pak Ahok jadi Gubernur DKI Jakarta kembali. Bahkan, saya sudah 118 hari berpuasa sampai hari ini," kata Nurul, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 21 November 2016.

Nurul enggan menyebutkan nama lengkapnya lantaran ia datang ke Rumah Lembang hanya ingin mendukung Ahok. Bahkan ia sempat menolak untuk diwawancarai oleh awak media. "Ibu enggak mau terkenal," kata Nurul.

Di atas panggung, Nurul terus mendoakan Ahok. Ia yakin Ahok hanyalah korban dari pihak yang tidak menyukainya.

Ahok kini tengah terjerat kasus dugaan penistaan agama. Ucapan Ahok soal Surat Al-Maidah membuat dia menyandang status tersangka. Untuk kelancaran langkah Ahok, Nurul bahkan akan terus berpuasa hingga 15 Februari nanti.

"Jelas dukung Ahok. Bahkan ibu sampai solat hingga 24 rakaat setiap hari untuk Pak Ahok. Kalau puasa sudah sampai 118 hari sampai hari ini. Nanti (puasa terus) sampai 15 Februari, baru istirahat," kata Nurul.

Nurul mengatakan Jakarta membutuhkan pemimpin yang berani seperti Joko Widodo dan Ahok. Meskipun Ahok terjerat kasus, ia yakin Ahok tetap akan kembali jadi gubernur. Soal status Ahok jadi tersangka, Nurul melihat gestur Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian berkata lain.

Menurut Nurul, penetapan status Ahok jadi tersangka karena ada tekanan dari berbagai pihak. Nurul pun menganalogikan Ahok seperti Nabi Yusuf. "Daripada bakar lumbung padi lebih baik tangkap tikusnya. Itu yang kita takuti dia ditahan. Tapi kalau dia ditahan, dia seperti Nabi Yusuf. Dia akan keluar jadi wakil presiden, kalian tahu gak?" kata Nurul.

LARISSA HUDA