Dipanggil Panwaslu, Djarot Jelaskan Kehadiran Wali Kota  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 15 November 2016 01:08 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat (dua dari kanan) bersama dengan Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Kota (panwaslu) Jakarta Barat Puad (tengah) memberikan keterangan pers di kantor Panwaslu Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta, 14 November 2016. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat memenuhi panggilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat. Ia dimintai klarifikasi terkait kehadiran Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi dalam kampanye di Kembangan Utara pada Rabu, 9 November 2016.

"Tadi saya memberikan keterangan atas pemanggilan panwas kepada saya yang saya terima kemarin, karena kita semua dididik harus taat aturan dan hukum," kata Djarot setelah memberikan klarifikasi di kantor Panwas Kota Administrasi Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Senin, 14 November 2016.

Djarot mengatakan saat itu ia hendak mendatangi rumah Haji Saman. Ia mengaku tak ada aktivitas kampanye seperti penyampaian visi dan misi, serta ajakan untuk memilih pasangan Ahok-Djarot di rumah itu.

Adapun kehadiran Wali Kota Anas Effendi, calon wakil gubernur dari pasangan Ahok itu mengatakan hanya untuk memastikan apakah saat itu wilayah Kembangan Utara dalam situasi aman.

"Memang kami mau silaturahmi ke Pak Haji Saman karena dia tokoh Betawi. Kami bersama-sama dengan tim mengobrol, dan Pak Saman bilang jangan takut kalau niatnya baik," ujar Djarot.

Ketua Panwas Jakarta Barat Puadi mengatakan pemanggilan Djarot itu terkait adanya laporan dari salah satu anggota tim pemenangan pasangan calon nomor urut tiga, Anies-Sandiaga Uno. Kehadiran Wali Kota Anas Effendi dianggap tidak netral karena masih menjabat sebagai pegawai negeri sipil.

"Kami mengundang Haji Saman selaku yang punya rumah, Wali Kota Jakarta Barat, pelapor, dan terakhir Pak Djarot," ucap Puadi.

Puadi mengaku, laporan yang masuk ke panwas akan ditindaklanjuti dalam waktu tiga hari. Bila diperlukan waktu lebih, panwas memiliki tambahan dua hari. Setelah klarifikasi, panwas akan mengkaji informasi yang diperoleh dan menelaah apakah ditemukan indikasi pelanggaran. Adapun kajian itu mengacu pada Undang-Undang Pilkada Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 70 Ayat 1B dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

LANI DIANA|JULI

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya