Ahok Yakin Penolak Kampanyenya Bukan Warga Setempat  

Reporter

Senin, 14 November 2016 14:39 WIB

Cagub DKI Jakarta, Ahok berbincang dengan warga di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta, 14 November 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yakin penolakan saat dia berkampanye bukan dilakukan oleh masyarakat setempat. Pasalnya, kata Ahok, kedatangan warga penolak itu terjadi beberapa menit setelah dia datang.

Untuk membuktikan ucapannya, Ahok akan uji coba mengunjungi kawasan Cakung, Jakarta Timur, dalam waktu dekat. "Kami mau tes di Cakung. Kami harap penduduk asli berani mengusir (kelompok yang melakukan penolakan). Pengalaman kami, mereka datang beberapa menit setelah kami datang," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Senin, 14 November 2016.

Ahok berharap masyarakat setempat berani mengusir pihak yang bukan berasal dari wilayah yang ia datangi. Sebab, menurut Ahok, saat blusukan ke Rawabelong dan Kedoya Utara, Jakarta Barat, Ahok ditolak oleh sekelompok orang yang mengaku penduduk setempat.

Menurut Ahok, salah seorang warga Kalideres, Jakarta Barat, Simon Hendra Siregar, ingin mengundang Ahok ke wilayahnya. Pria 40 tahun itu menjamin Ahok bahwa daerah tempat ia tinggal tidak akan ditolak.

Baca: LKPI: Elektabilitas Ahok-Djarot Merosot, Agus-Sylviana Naik

"Kalau di Rawabelong Bapak dihalangi, di Kalideres kami buka pintu selebar-lebarnya. Kapan Bapak-bapak bisa ke Kalideres?" ucap Simon.

Ahok mengatakan saat blusukan nanti ada pemisahan di antara masyarakat setempat. Tim pemenangannya pun akan memetakan, mana penduduk yang asli dan mana yang bukan. Sehingga, diharapkan tak ada lagi pihak yang melakukan penghalangan kampanye. Sebab, Ahok merasa, warga setempat menerima kedatangannya.

"Harus ada pemisahan warga asli dan pendatang, hampir semua mereka yang menolak aslinya orang tidak kenal kok. Ini menarik, besok kita akan tes di Cakung," kata Ahok.

Dalam Pasal 187 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, berbunyi siapa pun yang melarang, mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya kampanye akan dihukum. Pelaku penghalangan kampanye terancam hukuman pidana penjara paling lama 6 bulan dan atau denda maksimal Rp 6 juta.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.

Baca Selengkapnya

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.

Baca Selengkapnya

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.

Baca Selengkapnya

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.

Baca Selengkapnya

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.

Baca Selengkapnya

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.

Baca Selengkapnya

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

Menjelang berakhirnya masa tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, relawan menggelar pesta di Lapangan Banteng.

Baca Selengkapnya