Kampanye di Cakung Timur, Djarot Hadiri Pernikahan Warga  

Reporter

Minggu, 13 November 2016 14:27 WIB

Calon wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan istrinya, Happy Farida, menghadiri pernikahan Ade Setiawan dan Novi Rahmawati yang merupakan warga Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, 13 November 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta – Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menghadiri pernikahan Ade Setiawan dan Novi Rahmawati yang merupakan warga Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur.

Dengan mengenakan kemeja kotak-kotak, Djarot tiba pada Minggu, 13 November 2016, sekitar pukul 12.00 WIB didampingi istrinya, Happy Farida.

Sesaat setelah tiba, Djarot menyalami kedua mempelai yang tengah berbahagia. Dalam kunjungannya itu, Djarot mendapatkan aduan dari ketua rukun tetangga setempat. Djarot pun mengaku bersyukur bisa ke kawasan yang masih belum tersentuh dengan baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Kami justru berterima kasih, kami jadi tahu permasalahan di sini," kata Djarot.

Dia mendapati banyak aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terbengkalai, misalnya saja lahan seluas 5.000 meter persegi yang belum dipergunakan dengan baik. "Padahal lahan itu bisa dibangun untuk lapangan futsal, voli, dan taman yang bagus," ujar Djarot.

Selain itu, lahan terbengkalai itu bisa digunakan untuk membangun tempat ibadah, seperti masjid, gereja, dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Djarot pun sempat prihatin dengan gedung karang taruna yang dijadikan tempat hajatan warga Cakung Timur itu. Kondisi gedung rapuh dan tua.

"Aset pemda banyak tapi kurang termanfaatkan, nanti kami akan manfaatkan secara maksimal termasuk pembenahan gedung karang taruna, biar bisa dimanfaatkan warga," katanya.

Djarot juga menerima pengaduan soal banjir. Ia langsung menengok saluran air dan empang yang ternyata tidak bekerja dengan baik. Kepada warga setempat, Djarot berjanji akan membenahinya.

Saat kampanye, Djarot singgah ke salah satu penjual umbi-umbian. Puluhan kilogram umbi jenis singkong dan ubi dijejerkan di kios milik Marzuki. Karena singkong dan ubi jadi makanan kesukaannya, Djarot pun membeli sekitar lima kilogram umbi-umbian itu.

"Wah, bagus-bagus ini. Semakin lama disimpan, semakin enak ini. Berapa harganya sekilo, Pak?" tanya Djarot kepada Marzuki.

Harga singkong dan ubi itu tidak sama. Untuk singkong asal Bandung dijual Marzuki seharga Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan, ubi merah yang dipilih Djarot harganya Rp 7.000 per kilogram. Djarot membeli tiga kilogram singkong dan dua kilogram ubi. Totalnya, Rp 29 ribu.

Lewat ajudannya, Djarot menyerahkan dua lembar uang pecahan Rp 50 ribu. Sesaat akan meninggalkan kios itu, Djarot sempat meminta satu kilogram bengkoang. "Kembaliannya buat Bapak saja," kata Djarot.

Selain singkong, Djarot juga singgah ke sebuah warung nasi. Saat melihat kerupuk peyek menggantung, Djarot langsung meminta penjaga warung untuk membungkus seluruh dagangan peyek itu ke dalam plastik. Tanpa diketahui jumlahnya, total harga peyek yang dibeli Djarot Rp 24 ribu.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

33 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

39 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya