Survei LSI: Elektabilitas Ahok Kempis, Pemilih`Wait and See`

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 11 November 2016 06:40 WIB

Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disambut oleh ibu-ibu dari Majelis Taklim Ar-Rahman saat blusukan di kawasan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Jakarta, 8 November 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Elektabilitas pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, terukur semakin anjlok seusai demonstrasi massa yang menuntut Ahok diproses secara hukum pada Jumat, 4 November 2016. Penolakan terpicu potongan video yang berisi pernyataan Ahok tentang Surat Al-Maidah di Kepulauan Seribu, akhir September 2017.

Berdasarkan hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas Ahok-Djarot kini hanya 24,6 persen. Angka itu turun drastis dibanding pada survei Juli dan Oktober lalu yang masing-masing sebesar 49,1 dan 31,4 persen. Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan faktor tudingan telah menistakan agama berperan membuat elektabilitas itu terus tergelincir.

Baca Pula
Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
Pernyataan Antasari Dinilai Mencabik-cabik Keluarga Nasrudin


Dari 440 responden, 65,7 persen menilai pernyataan Ahok tentang Surat Al-Maidah ayat 51 adalah penistaan agama. Sebanyak 63,7 persen meminta Ahok tetap diproses hukum, walaupun ia telah meminta maaf. Namun yang paling menarik, menurut Adjie, pemilih Ahok tidak lalu lari ke pasangan calon lain. Mereka justru membekukan suara dengan menjadi undecided voters atau belum menentukan suaranya.

Fenomena tersebut terbukti dengan naiknya jumlah responden yang belum menentukan pilihannya, yaitu 28,2 persen pada survei Oktober dan 34,5 persen pada survei kali ini. "Sedangkan suara untuk pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi tidak meningkat, masih di sekitar 20 persen," ujar Adjie, Kamis, 10 November 2016.

Menurut Adjie, hal ini terjadi karena suara Ahok turun dari pemilih muslim yang rasional. Mereka, tutur dia, memilih menunggu. “Wait and see. Bisa saja akan kembali ke Ahok jika dinyatakan tidak bersalah oleh kepolisian.”

Meningkatnya pemilik suara yang belum menentukan pilihan atau yang juga dikenal dengan istilah swing voters terjadi di survei lain. Dalam survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik, misalnya, swing voters pada Agustus 2016 adalah 19,5 persen, kemudian meningkat menjadi 27,5 persen pada akhir Oktober lalu.

Baca Pula
Alumni HMI Laporkan SBY ke Bareskrim Mabes Polri
Warga Kupang Demo, Tuntut Rizieq FPI & Ahmad Dhani Ditangkap


"Ini mungkin juga dipengaruhi oleh baru dimulainya masa kampanye. Publik menunggu perkembangan dan program-program dua pasangan calon lain," kata Hendri Santrio, pakar politik dari Universitas Paramadina sekaligus pendiri lembaga survei tersebut.

Wakil ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, Wibi Andrino, mengakui, kemungkinan kempisnya jumlah dukungan karena faktor demonstrasi besar sepekan lalu. Namun politikus Partai NasDem ini yakin suara pemilih akan kembali ke Ahok-Djarot setelah kasus dugaan penistaan agama selesai di kepolisian. "Kami tetap menanggapi dengan positif, yaitu tetap fokus bekerja, apa pun kasus saat ini," ucapnya.

Dari kubu Anies-Sandiaga, swing voters dijadikan lahan empuk untuk digarap. Sandiaga menargetkan bisa mendulang banyak suara dari mereka. "Kami harus menghadirkan sebuah gerakan untuk meyakinkan mereka bahwa kami bisa memberi solusi terhadap masalah yang mereka hadapi, antara lain masalah ekonomi," ujar Sandiaga.

Strategi yang sama juga diterapkan kubu nomor urut satu: Agus-Sylvi. "Hasil survei itu selalu jadi masukan," tutur ketua tim pemenangan Anies-Sandiaga, Mardani Ali Sera.

INDRI MAULIDAR

Baca Pula
Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
Pernyataan Antasari Dinilai Mencabik-cabik Keluarga Nasrudin





Advertising
Advertising

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

5 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

21 jam lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

9 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

9 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya