Almisbat dan RPJB Minta Aparat Lindungi Kampanye Ahok-Djarot

Reporter

Rabu, 9 November 2016 23:05 WIB

Seorang bocah membawa poster penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat berkampanye di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta, 2 November 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat) dan Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB) mendesak Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu dan polisi serius mengawal pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 hingga terselenggara dengan lancar, aman dan damai.

"Pilkada serentak di 101 daerah pada 15 Februari 2017 mendatang adalah agenda resmi politik nasional yang pelaksanaannya telah diatur menurut Undang-undang, serta peraturan yang dibuat Komisi Pemilihan Umum selaku penyelenggaranya," ujar Ketua DPD Almisbat DKI Jakarta, C.H. Ambong, dalam siaran tertulisnya Rabu, 9 November 2016.

Ambong menyesalkan terjadinya gangguan dalam berbagai bentuk sehingga mengacaukan kampanye pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Menurut dia tindakan penghalang-halangan tersebut merupakan bentuk antidemokrasi yang melanggar Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, Pasal 187 ayat 4 tentang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada). “Seseorang bisa dikenakan pidana bila menganggu atau menghalangi jalannya kampanye," ucap dia.

Ambong mencontohkan, gangguan tersebut pernah terjadi saat kandidat pasangan Ahok-Djarot berkampanye di Jagakarsa pada Senin, 31 Oktober, Rawabelong pada Rabu, 2 November, dan kampanye Djarot di Cilincing pada Rabu, 3 November. ‎ Akibatnya pasangan tersebut dirugikan. “Mereka tidak dapat mensosialisasikan visi-misi pencalonannya kepada masyarakat secara wajar," tutur dia.

Ketua RPJB Pitono Adhi meminta kepada seluruh warga DKI Jakarta agar bisa bersikap dewasa dalam berpolitik serta bersama-sama menjaga agar pelaksanaan pilkada DKI Jakarta 2017 dapat berlangsung wajar dalan suasana tenang dan damai.

"Yakni dengan memberi ruang kepada setiap kandidat untuk berkampanye serta tidak mengembangkan isu dan ujaran kebencian berdasarkan prasangka suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)," Adhi.

Dugaan pelanggaran hukum dan kedudukan Basuki sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, menurut dia, berada di ranah berbeda. Sebagai pihak yang terkait dalam kasus itu, hak dan kewajiban bagi inkumben dijamin dan tunduk pada aturan hukum yang berlaku. Sedangkan sebagai calon gubernur, hak dan kewajiban Basuki dijamin dan tunduk pada aturan serta prosedur politik pemilihan sebagaimana tertuang dalam UU Pilkada dan PKPU.

DESTRIANITA

Berita terkait

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.

Baca Selengkapnya

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.

Baca Selengkapnya

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.

Baca Selengkapnya

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.

Baca Selengkapnya

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.

Baca Selengkapnya

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.

Baca Selengkapnya

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

Menjelang berakhirnya masa tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, relawan menggelar pesta di Lapangan Banteng.

Baca Selengkapnya