Ada 3 Kali Debat Calon Gubernur Jakarta, Ini Tata Tertibnya  

Reporter

Rabu, 9 November 2016 08:07 WIB

KPU DKI Jakarta secara resmi membagikan nomor urut bagi pasangan Pilkada DKI Jakarta 2017 di Jakarta International Expo, 25 Oktober 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta sedang merampungkan tata tertib dan teknis debat calon gubernur dan wakil gubernur. "Sebelum pelaksanaan debat pada Desember nanti, kita harapkan semuanya sudah selesai dibahas," kata Ketua DKI KPU Jakarta Sumarno kepada Tempo, Selasa, 8 November 2016.

Debat kandidat merupakan tahap kampanye yang harus dilalui pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Sumarno mengatakan, rencananya, debat dilangsungkan pada pertengahan Desember 2016. Saat ini, KPU DKI Jakarta masih merampungkan daftar pemilih sementara.

Debat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Desember, kata Sumarno, juga akan dilakukan pada Januari dan awal Februari, beberapa hari sebelum masa pencoblosan pada 12 Februari berlangsung. "Diperkirakan akan ada tiga kali debat," ujar Sumarno.

Ketua Kelompok Kerja Bidang Pencalonan dan Kampanye KPU DKI Jakarta Dahlia Umar mengatakan Komisi akan membatasi jumlah peserta yang ingin menyaksikan secara langsung acara debat tersebut. Setiap calon hanya boleh membawa pendukung maksimal seratus orang. Pembatasan pendukung, kata Dahlia, dilakukan agar debat berjalan kondusif.

KPU akan mengatur tata tertib selama debat berlangsung. Jika ada orang yang dengan sengaja mengacaukan atau menghambat jalannya debat, hal itu akan berimplikasi pada pasangan calon yang didukungnya.

Jika pelaku terbukti berasal dari relawan atau simpatisan salah satu pasangan calon, pasangan tersebut bisa dihentikan masa kampanyenya dalam beberapa waktu. "Jika ada provokator yang berasal dari salah satu pasangan calon, hak kampanyenya akan kami kurangi," Dahlia menuturkan.

KPU juga akan memberikan sanksi bagi calon yang dengan sengaja tak hadir saat debat. Sanksinya berupa pengurangan jatah iklan di media elektronik hingga 50 persen.

"Debat ini sifatnya wajib karena ada dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2016 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota," kata Dahlia.

KPU Jakarta akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengamankan jalannya debat. Dahlia mengimbau agar setiap calon gubernur bisa menyeleksi pendukung yang bakal hadir dalam debat. "Jangan sampai nanti konsentrasi pasangan calon buyar karena suasana yang tak diinginkan."

Sekretaris Tim Pemenangan Basuki-Djarot, T.B. Ace Hasan Syadzily, setuju mengenai sanksi bagi calon gubernur yang pendukungnya membuat rusuh. Menurut dia, sebagai inkumben, Basuki punya modal lebih dibanding pasangan lainnya. "Pak Ahok dan Pak Djarot kan tinggal menjelaskan program yang sudah dikerjakan dan kelanjutannya," tutur Ace.

Adapun Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Edy Soeparno mengatakan KPU perlu menetapkan indikator yang jelas dalam mengukur kekacauan. "Sejauh mana dianggap rusuh atau kacau? Itu bisa jadi amat subyektif," ucap kader dari partai pengusung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni itu.

Edy mengatakan Agus-Sylviana akan saling melengkapi saat debat nanti. Bantuan langsung untuk masyarakat miskin akan jadi program prioritas pasangan ini. "Itu menjadi program prioritas," kata Edy.

Sedangkan Ketua Gerindra Mohamad Taufik sependapat dengan Ace tentang sanksi jika debat rusuh.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya