Ahok Tegur PPP Djan Faridz Setelah Tayang Iklan Kampanye di TV

Reporter

Selasa, 8 November 2016 18:05 WIB

Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Jakarta Djan Faridz (kiri) bersama pasangan bakal cagub dan cawagub Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, dalam acara deklarasi dukungan, di Gedung DPP PPP, Jakarta, 17 Oktober 2016. PPP hasil muktamar Jakarta secara resmi telah mendukung Cagub-Cawagub DKI Jakarta Ahok dan Djarot untuk maju dalam Pilkada DKI. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan ia telah menegur Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz karena menayangkan iklan kampanye di sebuah televisi swasta. Iklan kampanye Ahok-Djarot itu sempat tayang pada 3 November antara pukul 20.56 dan 20.57 WIB.

"Makanya, itu saya enggak tahu. Kami sudah tegur dari tim sukses ke Djan Faridz. Menurut kami, itu enggak boleh. Karena dia bukan partai resmi pendukung kami, tapi kami minta stop, dia sudah stop," kata Ahok di kawasan Petojo Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 8 November 2016.

Baca:
Tersangka Penjarahan di Penjaringan Bertambah Jadi 14 Orang
Polda Buru Provokator Utama Kerusuhan Demo 4 November

Ahok mengaku tidak tahu sama sekali soal pemasangan iklan itu. Ia menilai Djan terlalu bersemangat membantu, padahal PPP bukan partai resmi pendukung pasangan calon nomor urut 2 itu. Menurut Ahok, sikap PPP Djan Faridz justru bisa mencelakakan dia.

"Kalau itu, bukan mau menolong kami dong. Kami mengerti kalau pasang iklan pencalonan akan dicabut, kami ngerti pasang iklan di TV mahal. Ngapain lu begitu? Enggak ada izin tiba-tiba nongol," katanya.

Ahok menilai kecerobohan PPP kubu Djan membahayakan dia karena bisa berujung diskualifikasi pencalonannya. Ahok meminta PPP kubu Djan tidak mempersulit dia dan Djarot Saiful Hidayat. Apalagi jumlah syarat kursi untuk mengusung dia sudah lebih dari cukup dengan atau tanpa PPP.

Pemasangan iklan tersebut bisa dianggap melanggar peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2016 tentang kampanye. KPU sudah melarang pasangan calon memasang iklan kampanye di media cetak dan elektronik. Kemudian dalam Pasal 32 PKPU disebutkan bahwa penayangan iklan kampanye difasilitasi KPU.

"Kalau begitu ngapain? Partai saya sudah lengkap kok. Ngapain dukung saya kalau saya didiskualifikasi biar enggak nyalon? Ini bukan mau menolong kami. Ini bisa bikin kami enggak ikut lho," tuturnya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.

Baca Selengkapnya

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.

Baca Selengkapnya

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.

Baca Selengkapnya

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.

Baca Selengkapnya

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.

Baca Selengkapnya

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.

Baca Selengkapnya

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

Menjelang berakhirnya masa tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, relawan menggelar pesta di Lapangan Banteng.

Baca Selengkapnya