Ketua Sanggar Si Pitung: Sejak Pagi Nunggu untuk Usir Ahok  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 2 November 2016 23:12 WIB

Seorang pria berorasi saat menggelar aksi penolakan dalam kampanye Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Jalan Ayub, Rawa Belong, Jakarta, 2 November 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok didemo oleh warga Rawa Belong saat blusukan ke Kecamatan Sukabumi Utara, Jakarta Barat pada sore hari tadi, Rabu 2 November 2016.

Aksi penolakan itu dilakukan oleh kelompok warga Betawi yang tinggal di Rawa Belong. Sejak pagi, mereka telah menunggu Ahok. "Saya nungguin Ahok sejak pagi untuk ngusir," kata pemilik Sanggar Si Pitung Bachtiar saat ditemui Tempo di sanggarnya, Rabu malam.

Menurut Bachtiar tak ada yang mengkoordinir demo menolak Ahok. Pagi tadi, kata dia, tiba-tiba santer terdengar Ahok akan berkunjung ke Rawa Belong. Spontan ia dan warga yang anti Ahok berkumpul di Pasar Kembang untuk bersiap melakukan pengusiran.

Bachtiar mengaku hanya memberi komando kepada anak-anak didiknya di sanggar silat. Untuk komunitas lain, mereka turut datang sendiri tanpa dipengaruhi. "Tulisan-tulisan itu juga spontan aja buatnya," katanya.

Bachtiar menyebutkan kelompok yang tergabung dalam demo tadi sore antara lain adalah perguruan pencak silat, forum komunikasi anak Betawi (Forkabi), komunitas Pasar Kembang, dan komunitas masyarakat asli Betawi Rawa Belong. Semakin sore, masa yang terkumpul semakin banyak.

Bachtiar mengatakan kedatangan Ahok ke daerah mereka merupakan kesempatan untuk bertemu langsung. Sebab, selama ini ketika berdemo, mereka tidak pernah bersentuhan langsung dengan Ahok. "Ini kesempatan nih dia berkunjung kan bisa bersentuhan, bisa bersentuhan fisik, bisa bersentuhan jambret-jambretan. Kalau besok tanggal 4 kita menghadapi aparat," ucap dia.

Menurut Bachtiar, penolakan kepada Ahok kali ini bukan karena Ahok non islam atau ber-etnis Cina. Penolakan ini merupakan puncak kekesalan warga Betawi terhadap sikap Ahok yang menistakan agama.

Penolakan yang terjadi di dekat Pasar Kembang tadi sore itu pun sempat diwarnai pemukulan. Korbannya adalah Ketua RT 01 RW 07, Dayat. Ia tak ada di rumahnya saat Tempo mencoba menemuinya.

Bachtiar membenarkan bahwa pendemo memang memukul Dayat. Ia menjelaskan bahwa pemukulan Ketua RT itu disebabkan karena Dayat melindungi Ahok.

"Yang mengkondisikan bahwa Ahok hadir di situ tu dia, dengan bahasa arogansinya dia, 'Ahok itu emang sengaja gue yang ngundang.' Akhirnya fisik lah. Kan sensitif," kata Bachtiar.

Bachtiar menyatakan bahwa sebenarnya pihaknya tidak memusuhi Ketua RT. Namun, ia mengatakan siapapun yang berdampingan dengan Ahok akan dipukul rata. "Dia ngamanin-ngamanin penista agama. Dia memberi masuk penista agama. Orang dzalim lah itu," ujarnya.

Situasi daerah Rawa Belong yang sempat memanas sore itu pun kini reda. Masyarakat beraktivitas seperti semula pasca-demo menolak Ahok. Tak ada polisi maupun pihak keamanan yang berseliweran di sekitar lokasi. Sanggar Si Pitung pun tetap melakukan pengajian seperti malam biasanya.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

7 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

51 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

55 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

55 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya