Survei: Elektabilitas Ahok Anjlok, Anies & Agus Bagaimana?
Editor
Bobby Chandra
Minggu, 30 Oktober 2016 15:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI) merilis hasil survei terbaru mereka atas tiga pasangan calon yang berlaga di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 nanti. Dalam survei yang dilakukan pada 19-24 Oktober 2016 tersebut, elektabilitas calon inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat masih yang tertinggi, namun turun dari survei yang sama sebelumnya.
"Suara pasangan lain tak jauh beda dari survei lembaga lain, tapi di sini suara untuk Ahok (Basuki) tinggal 27,5 persen," ujar pendiri Kedai KOPI, Hendri Satrio, di Cikini, Jakarta, Minggu, 30 Oktober 2016. Survei terhadap 694 responden dari enam wilayah di Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu itu, memberi 23,9 persen untuk Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan 21 persen untuk Agus Harimurti Yodhoyono-Sylviana Murni.
Baca Juga
Bantuan Siswa Miskin, Anies Baswedan: Di Mana Hati Ahok?
Menjelang Demo Tangkap Ahok, Brimob Bersiaga Jaga Jakarta
Pada survei Kedai KOPI pada September 2016, Ahok masih bertengger di 41,5 persen. "Suara untuk Basuki menghilang sebagian, tapi uniknya, tak berpindah baik ke Anies, maupun Agus," tuturnya. Adapun responden menyatakan tidak tahu, dan tidak menjawab sebesar 27,5 persen. Hendri meyakinkan responden yang memilki hak pilih itu, ditunjuk dengan metode sampling acak bertahap (multistage random).
Adapun margin error atau tingkat kesalahan survei itu kurang lebih 4 persen dengan tingkat kepercayaan 96 persen. "Target kami 800 responden, tapi kondisi lapangan beda," kata Hendri. Direktur Program dan Informasi Kedai KOPI Usep Suhud, menyampaikan sejumlah keterangan yang menyangkut kategori responden. Hal itu menurutnya berpengaruh pada suara yang muncul di survei.
Sejumlah indikator responden survei terbaru Kedai KOPI, antara lain soal sebaran usia. "Sebagian besar responden berumur 50-an tahun, mayoritas kepala keluarga dan istri." Adapun etnis yang mendominasi adalah Betawi dan Jawa. "Soal pendapatan, kami mendapat responden berpenghasilan di bawah Rp 3 juta. Karena kalangan menengah ke atas menolak terlibat, survei bergeser banyak ke kawasan RT dan RW," tutur Usep.
Simak Pula
Komite Munir: Ada Rekaman Pejabat BIN yang Disembunyikan
Dijadikan Tersangka Korupsi, Dahlan Akan Ajukan Praperadilan
Sejumlah lembaga survei memang getol memberikan survei terkait Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang kini tengah memasuki masa kampanye. Meskipun pemilihan kepala daerah dilakukan serentak, Pilgub Jakarta dinilai menjadi mata badai, yang menyerupai Pemilihan Presiden RI. Tiga pasangan di DKI, akan beradu, dan memperebutkan 7.439.149 warga Jakarta yang menjadi pemilih tetap.
Lembaga sigi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) misalnya, dua pekan lalu mengeluarkan survei yang masih jauh mengunggulkan elektabilitas Ahok ketimbang pasangan lain di angka 44 persen. Adapun survei Polmark Research Center, meski menunjukkan penurunan elektabilitas, masih menampilkan angka 31,9 persen untuk mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
YOHANES PASKALIS
Baca Pula
Rey Utami: Kalau Pablo Selingkuh, Semua Hartanya Milik Saya
Cerita Rey Utami Soal Pablo yang Punya Bisnis di Thailand