Survei SSI: Elektabilitas Ahok Tertinggi, tapi Jeblok 13 %

Reporter

Senin, 24 Oktober 2016 04:13 WIB

Ketiga pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung pada Pilgub 2017 melakukan foto wefie disela pemeriksaan kesehatan. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat tertinggi, namun mengalami penurunan. Demikian hasil survei Skala Survei Indonesia. (Baca juga Indeks Politik Tempo: Ahok Kalah dari Agus)

"Ada penurunan sebesar 13,3 persen dibandingkan dengan Februari lalu," kata Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia Abdul Hakim mengatakan saat menggelar jumpa pers di Jakarta Pusat, Ahad, 23 Oktober 2016.

BACA JUGA: Al-Maidah 51, Kemenag: Awliya Diterjemahkan Sesuai Konteks

Hasil itu berbeda dengan pemantauan percakapan di sosial media elektabilitas pasangan Ahok-Djarot jeblok dibandingkan periode sebelumnya. Berdasarkan Indeks Politik Tempo, meski mendomoninasi percakapan net sentiment Ahok-Djarot hanya memiliki skor sekitar -121.206. Adapun pasangan Agus-Sylvid yang tertinggi yakni 5.216 dan pasangan Anies-Sandiaga -2224. Semakin besar angka net sentimen biasanya menunjukkan elekktabilitas semakin tinggi.


Abdul Hakim menuturkan dalam survei yang dilakukan pihaknya pada Februari 2016, elektabilitas Ahok-Djarot berada di angka 47,1 persen. Namun pada Oktober 2016 ini, elektabilitas pasangan itu menurun cukup jauh, hingga mencapai angka 33,8 persen. Angka itu mendekati dengan hasil survei LSI. Survei LSI: Pasangan Ahok-Djarot Bisa Kalah pada Putaran Pertama



Hal ini disebabkan oleh pemilih di DKI Jakarta yang sangat dinamis dalam menentukan pilihan calon gubernurnya. Pilihan gubernur mereka bisa berubah dengan sangat cepat. "Seminggu sebelum survei dilakukan posisi Agus-Sylvi masih di nomor tiga, kini sudah di nomor dua," ujar Abdul.

Baca juga: Minta Ahok Ditangkap, Ribuan Orang Berunjuk Rasa di Padang

Selain itu, dari hasil survei ini juga diketahui elektabilitas Ahok-Djarot mengalami stagnansi yaitu di sekitar angka 33 persen. Padahal dua calon lainnya memiliki potensi tingkat elektabilitas yang terus tumbuh. "Ini bisa dilihat dari simulasi yang kami lakukan," ucap Abdul. Pasangan Agus Harimurti dan Sylviana Murni dengan 19,6 persen, lalu pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan 18,8 persen.

Abdul menjelaskan ketika komposisi tiga pasangan bertarung, maka angka elektabilitas Ahok-Djarot berada di angka 33,8 persen. Ketika disimulasikan kembali dengan asumsi di putaran kedua, suara Ahok-Djarot masih akan berada di angka 33 persen.

Skala Survei Indonesia melakukan survei ini pada 6-11 Oktober 2016, dengan jumlah responden sebanyak 800 orang dan menggunakan multistage random sampling. Hasil survei mereka memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, dengan margin of error sebesar 3,46 persen.



DIKO OKTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.

Baca Selengkapnya

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

28 Juli 2018

Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.

Baca Selengkapnya

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.

Baca Selengkapnya

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

17 Juli 2018

Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

17 Juli 2018

Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

11 Januari 2018

KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.

Baca Selengkapnya

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

19 November 2017

Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya