Ada Pelanggaran, Bawaslu Jawa Tengah Tak Ragu Gugurkan Calon  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 23 Oktober 2016 16:22 WIB

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan KPUD mempersiapkan logistik Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) di gudang logistik KPUD Surakarta, Jawa Tengah, 26 November 2015. Di Surakarta sendiri terdapat 410.406 surat suara, 1.000 kotak suara, 2.000 bilik suara dan 2.000 tinta untuk pemilu kepala daerah. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Semarang - Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah siap memberikan sanksi diskualifikasi kepada calon kepala daerah jika yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran. Anggota Bawaslu Jawa Tengah, Teguh Purnomo, menyatakan, dalam pilkada serentak 2017, pihaknya diberi kewenangan memberi sanksi administrasi hingga pembatalan calon.

“Bila calon melakukan pelanggaran pada masa-masa kampanye, ada konsekuensi diskualifikasi,” kata Teguh, Ahad, 23 Oktober 2016. Pelanggaran itu, ucap Teguh, seperti money politic dan pemasangan alat peraga kampanye yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Teguh memperkirakan terjadinya pelanggaran pilkada akan semakin marak menyusul datangnya masa kampanye. KPU di daerah akan menetapkan calon pada 24 Oktober 2016. Setelah itu, dilakukan pengundian nomor urut. Kampanye pilkada akan berlangsung pada 27 Oktober 2016- 11 Februari 2017.

Teguh menyatakan tim pemenangan bakal calon dalam pilkada 2017 harus memahami aturan kampanye supaya tidak melakukan pelanggaran pada tahapan tersebut. Sebab, ancaman pelanggaran regulasi itu bisa berakibat diskualifikasi.

Ketua Bawaslu Jawa Tengah Abhan Misbah menambahkan, ada banyak potensi terjadinya pelanggaran, seperti menghina seseorang, agama, suku, ras, ataupun golongan calon; merusak ataupun menghilangkan APK; menggunakan fasilitas ataupun anggaran pemerintah; menggunakan tempat ibadah ataupun tempat pendidikan; pawai yang dilakukan dengan berjalan kaki ataupun dengan kendaraan di jalan raya; serta melibatkan pejabat BUMN/BUMD, aparat sipil negara (ASN), polisi, TNI, kepala desa, ataupun perangkat desa. “Potensi terjadinya politik uang juga sangat besar,” kata Abhan.

ROFIUDDIN




Berita terkait

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

2 jam lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Bambang Pacul Tak Berkenan Maju Pilgub Jawa Tengah 2024

16 hari lalu

PDIP Sebut Bambang Pacul Tak Berkenan Maju Pilgub Jawa Tengah 2024

Djarot Saiful Hidayat mengatakan Ketua Bappilu PDIP Bambang Pacul tidak berkenan untuk ikut kontestasi pemilihan gubernur atau Pilgub Jawa Tengah 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Bakal Ajukan Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah 2024

21 hari lalu

PKB Bakal Ajukan Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah 2024

PKB bakal usung Gus Yusuf bakal dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Golkar Masih Cari Kandidat untuk Pilkada Jawa Tengah 2024

24 hari lalu

Airlangga Sebut Golkar Masih Cari Kandidat untuk Pilkada Jawa Tengah 2024

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan nama-nama calon kandidat yang maju Pilkada Jawa Tengah masih terbuka.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Pilkada Jawa Tengah, Bambang Pacul Tunggu Arahan Megawati

34 hari lalu

Masuk Bursa Pilkada Jawa Tengah, Bambang Pacul Tunggu Arahan Megawati

Bambang Pacul mengaku belum ada arahan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai cagub Jateng.

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

43 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

47 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya