Takut Ribut, NasDem Tak Ajukan Wakil Gubernur untuk Ahok

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Jumat, 12 Februari 2016 14:23 WIB

Partai Nasional Demokrat menggelar deklarasi dukungan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju sebagai Cagub dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 yang disampaikan di gedung DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, 12 Februari 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Partai NasDem sengaja tak menyodorkan seorang wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok. Setelah resmi mendukung Ahok, NasDem menyerahkan langkah pemenangan pilkada pada mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Serahkan kepada dia cocok dengan siapa. Kalau tak cocok nanti ribut lagi," kata Ketua Partai NasDem Victor Laiskodat di Jakarta, 12 Februari 2016.

Menurut Victor, Ahok berwenang memilih pasangan kerja yang sesuai dengan karakternya. NasDem tak ingin menginatervensi pilihan itu sebagai tawaran politik. "Karena kami tanpa syarat. Bebas saja," kata Koordinator Wilayah Partai NasDem DKI Jakarta itu.

NasDem mendukung Ahok maju sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Partai pimpinan Surya Paloh ini tak mengusung calon lain dalam pilkada DKI 2017. Setelah melalui perundingan tim pemenangan pemilu atau tim tujuh, NasDem pilih mengusung Ahok ketimbang kadernya sendiri.

"Kami bukan partai eksklusif untuk internal, kami dukung kader bangsa yang bagus," kata Victor. Rencananya, tim NasDem akan bertemu Ahok pekan depan untuk menyerahkan surat dukungan tersebut.

Sejumlah partai mulai berlomba-lomba membidik tokoh-tokoh pilihan yang akan diusung dalam pilkada DKI 2017. Tak hanya NasDem yang mendukung Ahok, PDI Perjuangan juga melirik inkumben untuk dipasangkan dengan Djarot Syaeful Hidayat.

"Hubungan Ahok dengan Ibu Megawati bagus, chemistry-nya dapat. Dia terbukti bagus pimpin Jakarta," kata anggota tim pemenangan pilkada PDI Perjuangan Arteria Dahlan saat dihubungi kemarin. Apalagi partai banteng ini punya peluang besar untuk mencalonkan pasangan sendiri karena memiliki 28 kursi di DPRD Jakarta.

Partai Gerindra juga menyiapkan beberapa calon seperti Sandiaga Uno, Biem Benyamin, Muhammad Taufik, Sanusi dan Ridwan Kamil. Partai ini juga tengah mendekati Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, dan Marco Kusumawijaya. Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain karena hanya memiliki 15 kursi di DPRD.

Nama bakal calon lain yang meramaikan pilkada ini adalah seniman Ahmad Dhani. Dhani diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

19 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

22 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

7 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

44 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya